wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Sebuah video berdurasi kurang dari satu menit masuk ke saluran medsos Warta Priangan. Dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut mempertontonkan puluhan anak korban kristenisasi. Mereka berjilbab, tetapi secara bersama-sama melantunkan lagu bertema agama kristen.
Warta Priangan sempat bertanya pada pengirim video, darimana video tersebut berasal. Menurut si pengirim, kemarin (07/10), ia mendapatkan kiriman video tersebut dari seorang temannya yang berprofesi sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Saat ditanya di daerah mana peristiwa tersebut, si pengirim menjawab tidak tahu.
“Persisnya tidak tahu dimana. Tapi kalau di sini, di Sukabumi, pasti sudah banyak yang mendapatkan kiriman video ini. Kalau di Sukabumi, salah satu kemungkinannya di Cikembar,” terang si pengirim.
Warta Priangan kemungkinan melakukan penelusuran informasi. Hasilnya, besar kemungkinan video tersebut bukan terjadi di Sukabumi atau daerah lain di Jawa Barat. Warta Priangan mendapatkan temuan, video serupa pernah diunggah ke jejaring sosial pada Juni 2016. Menurut informasi dalam unggahan tersebut, pengambilan gambar dalam video tersebut berlokasi di Kediri.
Salah seorang aktifis Muhamadiyah Ciamis, Atep Okto Hendi, meminta agar pemerintah menelusuri serius apa yang sebenarnya terjadi sebagaimana tergambar dalam video tersebut.
“Pemerintah harus bertindak secepatnya, apalagi kalau video ini sudah beredar sejak tahun lalu. Jangan sampai memicu konflik dan ketegangan antar umat beragama di Indonesia,” tegas Atep.
Berikut video tersebut …