wartapriangan.com, BERITA INTERNASIONAL. Hubungan antara Amerika Serikat dan Turki saat ini tengah memanas, kedua negara saling membekukan visa, hal ini dipicu setelah penangkapan seorang personel konsulat Washington di Istanbul turki. Personel tersebut diduga terlibat dalam melakukan spionase, mencoba menggulingkan pemerintah dan konstitusi Turki, berkaitan juga dengan Fethullah Gulen, tokoh agama yang dituding sebagai dalang upaya kudeta tahun lalu.
Kantor berita resmi Turki Anadolu melaporkan, bahwa personel tersebut diduga telah berkomunikasi dengan mantan kepala polisi dalam sebuah penyelidikan korupsi 2013, 121 orang terlibat dalam usaha kudeta tahun lalu.
A.S mengatakan, kejadian baru-baru ini telah memaksanya untuk menilai kembali komitmen Pemerintah Turki terhadap keamanan fasilitas dan personil Misi A.S. “Kami sangat terganggu dan keberatan oleh penangkapan personel tersebut di Negara Turki,” terang perwakilan pemerintah AS.
Sehingga A.S. bertindak penangguhan layanan visa non-imigran “segera berlaku” untuk meminimalkan jumlah pengunjung ke Kedutaan Besar AS dan Konsulat untuk saat ini.
Dengan menghentikan layanan visa ini akan mempengaruhi berbagai aspek pada kedua negara seperti bisnis, pariwisata, perawatan medis, pelajar, media dan pedagangan,
Di samping itu sebelumnya hubungan antara Turki dan A.S tidak begitu karena ketidaksetujuan pada militan Kurdi Suriah. AS diduga mendukung Militian Kurdi Suriah dalam perang melawan kelompok Negara Islam.
Turki menganggap mereka sebagai kelompok teror dan perpanjangan Partai Pekerja Kurdistan atau PKK, yang telah melancarkan pemberontakan di wilayah perbatasan Turki selama lebih dari 30 tahun.
Lebih dari 50.000 orang telah ditangkap dan 110.000 telah dipecat dari pekerjaan pemerintah sebagai bagian dari keadaan darurat yang diumumkan Turki setelah kudeta tahun lalu yang di dalangi oleh Fethullah Gulen.
Hingga saat ini fethullah Gulen terus berlindung di AS dan menekankan bahwa ia sama sekali tak terlibat dalam upaya kudeta yang gagal pada tahun lalu.
(Dari berbagai sumber/Arief RB/WP)