wartapriangan.com, BERITA BANJAR. Jembatan yang membentang diatas Sungai Cigerentel, yang menghubungkan Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican, dengan Desa Jelegong, Kecamatan Cidolog, tepatnya di Dusun Pasirangin, RT 21, RW 07, Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, nyaris longsor tergerus derasnya arus air yang mengalir di Sungai Cigerentel.
Padahal bila jembatan tersebut sampai ambruk total, sedikitnya 300 KK, warga yang berada di dua dusun, yaitu Dusun Pasirangin, dan Dusun Sukasari, Desa Margajaya tersebut, terancam terisolir. Bahkan bila jembatan tersebut sampai ambruk, anak-anak yang akan bersekolah dari wilayah tersebut harus memutar arah, dan menempuh jarak sekitar 30 Kilometer dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Kepala Desa Margajaya, Kuswara, Rabu (11/10), mengatakan bahwa ambrolnya tembok jembatan tersebut, terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi. Akibat curah hujan cukup tinggi menguyur wilayah Desa Margajaya semalaman, dan menyebabkan arus air yang mengalir di Sungai Cigerentel, daras dan mengikis bagian Jembatan tersebut.
Kuswara, mengungkapkan, bahwa bangunan Jembatan Sungai Cigerentel, tersebut dibangun sekitar tahun 2007 lalu, dengan panjang kurang lebih 15 meter dan lebar sekitar 3 meter itu,
pada bagian tembok penyangga mengalami longsor, sehingga sangat membahayakan kendaraan yang akan melintas di wilayah tersebut.
Kuswara, menjelaskan, aktivitas warga dan transportasi jembatan penghubung antara desa tersebut saat ini terganggu, karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja.
Namun, bila kondisi jembatan ini dibiarkan sampai ambruk total, aktifitas perekonomian warga akan lumpuh total, bahkan anak-anak yang akan menuntut ilmu dari Desa tersebut harus menempuh jarak yang sangat jauh.
Pemerintah Desa, dan warga masyarakat diwilayah tersebut, berharap adanya langkah perbaikan secepatnya dari dinas intansi terkait. Jangan sampai menunggu jembatan tersebut sampai ambruk, sehingga tidak sampai mengganggu aktifitas warga, yang sering melintas diatas jembatan tersebut. (Baehaki Efendi/WP)