wartapriangan.com, BERITA GARUT. Kasus meninggalnya Rina (35) di dalam ambulans di halaman IGD RSU Dr. Selamet Garut mendapat tanggapan. Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ade Ginanjar sangat menyesalkan pelayanan RSU Garut, bahkan langsung mengadakan inspeksi ke RSU Garut. Selain itu Wakil Direktur RSU Garut, dr. Een Suryani pun langsung menanggapi.
Namun kata Een, pihaknya baru tahu dan baru mendapat laporan tentang kejadian tersebut. Menurutnya, dia baru tahu sekitar pukul 13.00 WIB. Untuk itu katanya, kasus tersebut akan ditelusuri titik persoalanya. Namun Een menampik kalau selama ini banyak keluhan pelayanan buruk yang ditujukan ke RSUD dr Slamet. “Memang keluhan itu kerap disampaikan oleh para pasien, namun secara individual saja. Tetapi ada juga pasien yang sangat puas dengan pelayanan RSU Garut,” jelasnya.
Een pun menuturkan, lambatnya penanganan medis di Instalasi Gawat Darurat, hal itu disebabkan karena sering terjadi pembludakan pasien yang masuk ke RSUD dengan rentan waktu hitungan jam. Sehingga mengakibatkan adanya pasen yang tidak bisa tertangani. Namun pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan pelayanan yang terbaik terhadap pasien.
Membludaknya kunjungan menjadi salah satu faktor utama penyebab lambatnya penanganan, ditambah jumlah ruangan yang tidak seimbang. Sehingga mengakibatkan adanya keterlambatan dalam menangani pasen. Jumlah penduduk Garut yang membutuhkan pelayanan medis setiap hari cukup banyak, dan RSUD Garut tidak mampu menanganinya.
Namun tanggapan dari beberapa kalangan atas kasus tersebut, banyak yang menuduh, kalau pelayanan RSUD Garut memang sangat kurang. Bahkan banyak yang meminta, kalau kasus tersebut diproses secara hukum. Seperti yang diungkapkan salah seorang aktivis di Garut, Wa Ratno.
Menurut Wa Ratno, kasus kematian Rina sungguh sangat menggugah. “Kenapa tidak ada sedikitpun dari pihak medis untuk sekedar memberikan pertolongan terhadap pasien yang sedang koma,” tuturnya. (Yayat Ruhiyat/WP)