wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kuburan pria yang tewas di tangan adik tirinya digali polisi guna mengungkap penyebab pasti kematian korban. Meski hasil otopsi tidak diumukan, korban diduga kuat tewas akibat luka sabetan senjata tajam.
Kakak korban tak kuasa menahan kesedihan saat makam adik kandungnya yang sudah dikubur sepekan lebih digali polisi. Perempuan paruh baya ini terus menangis histeris hingga harus dievakuasi kerabat menggunakan sepeda motor.
Kuburan Hamdan (41), yang tewas ditangan adik tirinya digali Kamis (12/10/2017) siang guna kepentingan otopsi. Selain melengkapi berkas penyidikan serta mengungkap modus pelaku, otopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban.
”Kita hari ini laksanakan otopsi dan kita bongkar kuburan korban tersebut,” jelas Kapolsek Indihiang, Kompol Tri Sumarsono saat ditanya sejumlah wartawan di lokasi pemakaman korban.
Lebih lanjut Kapolsek mengatakan, dengan membongakar kuburan serta melakukan otopsi yang tujuannya untuk kelengkapan berkas nanti tentang modus operandinya.
Masih kata Kompol Tri Sumarsono, motif pembunuhan untuk sementara sesuai keterangan pelaku bahwa melindungi ibuny. “Menurut para saksi yang diperiksa bahwa korban tempremental,” jelas kapolsek.
Meski demikian, Tim Dokter Forensik Polda Jabar tidak membeberkan hasil otopsi terhadap publik. Hasil otopsi hanya akan dibuka di hadapan pengadilan. Dugaan kuat korban tewas akibat luka parah sabetan senjata tajam.
“Tadi pagi jam sepuluh kita lakukan otopsi terhadap korban. Sementara untuk penyebabnya belum bisa disampaikan ke publik. Yah tunggu keputusan hasil pengadilan baru diketahui publik,” terang dr Fahmi Arif Hakim, Dokter Forensik Polda Jabar mengatakan usai lakukan otopsi.
Polisi sudah menangkap pelaku yang tidak lain adik tiri korban. Motif ingin melindungi ibu kandung dari kekerasan yang dilakukan korban jadi latar belakang pembunuhan sadis ini.
Korban sempat hendak menganiaya ibu tirinya hanya gara-gara diingatkan untuk segera menikah. Korban memang dikenal tetangga sebagai sosok temperamental. (Andri/WP)