wartapriangan.com. BERITA PANGANDARAN. Seperti juga pekerjaan lain, profesi tukang foto keliling jika dilakoni dengan tekad dan keikhlasan bisa menghasilkan dan mencukupi kebutuhan hidup.
Buktinya, profesi ini tidak lekang dimakan zaman. Meskipun saat ini semua orang dapat menjadi fotografer karena didukung oleh kamera handphone yang semakin canggih.
Jasa fotografer keliling di tempat wisata tak lagi begitu diminati. Profesi ini seakan mati suri di beberapa obyek wisata. Seperti di Objek Wisata Pantai Pangandaran misalnya, Minggu (15/10/2017), tampak banyak fotografer keliling yang menawarkan jasa foto kepada pengunjung Wisata Tersebut.
Salah satunya adalah Sadin(69)Warga Pangandaran yang biasa menawarkan jasa tukang Poto keliling di area wisata Pantai Pangandaran.
Sadin Bersama dengan beberapa orang temanya sesama Profesi Tukang Poto Keliling , tampak sigap memotret pengunjung di kawasan wisata tersebut.
“Saya sudah tiga puluh empat tahun lebih memotret di sini. Awalnya dari kamera polaroid dulu. Waktu sudah kurang, saya lansung ganti digital Kodak 4R. Rekan-rekan belum ada yang pakai waktu itu. Sekarang pakai printer ini,” ungkap Sadin, Minggu(15/10/2017) siang.
Pengunjung boleh memilih ukuran foto dengan pilihan ukuran terbesar adalah A4. Selain itu kamera yang digunakan oleh Sadin juga tergolong kamera profesional dengan merek ternama.
Inilah cara Sadin dapat mempertahankan profesinya, meski digerus oleh perkembangan zaman.
“Dulu tukang foto dicari sekarang kita yang nyari konsumen. Harus mengikuti teknologi yang baru seperti alat cetak Wifi ini. Setelah ada nya handpone penghasilannya menurun sampe 45 hingga 50 persen.
Dulu dalam sehari dirinya dapat mengantungi Rp 500.000 dari jasanya memotret di Pantai Pangandaran.
“Kadang Rp700 ribu. Namun saat ini menurun drastis hingga 45%. Kalau lagi ramai Rp.300 ribu hingga Rp.1 juta per hari. Kadang malah tak ada sama sekali. Pada lebaran hari kedua lalu menurun jadi Rp.300 ribu, tahun lalu bisa Rp 1 juta,” ungkap dia. (Andri/WP)