wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Sebuah aplikasi android yang dibuat khusus sebagai media sosial kaum homoseksual disinyalir membidik Priangan Timur sebagai sasaran pasarnya. Aplikasi yang bisa didownload dengan mudah melalui Google Playstore di setiap perangkat berbasis Android ini lahir dari rahim perusahaan Blue City Holding Ltd, sebuah perusahaan yang berpusat di China. Sebenarnya, aplikasi ini sudah beredar sejak tahun 2012. Namun akhir-akhir ini, media sosial yang dirancang khusus untuk kaum gay ini diyakini membidik Priangan Timur sebagai target pasar.
“Jadi begini, siapapun yang memasang iklan di facebook itu bisa memilih segmen yang sangat khusus. Misal, kita ingin pasang iklan di facebook, dan meminta facebook hanya menayangkan iklan tersebut khusus kepada mereka yang berprofesi dokter. Atau bisa juga dipilih segmen usia tertentu. Pilihannya banyak dan bisa dikombinasikan, termasuk demografi. Artinya, ketika sebuah iklan facebook hadir di wall para pemilik akun facebook dari Ciamis, itu artinya Ciamis dijadikan bidikan sasaran iklan tersebut,” terang Wulan Tri Gartanti, salah seorang pemerhati masalah komunikasi sosial dari Universitas Islam Bandung.
Aplikasi khusus kaum gay ini diyakini membidik Priangan Timur setelah sebelumnya redaksi Warta Priangan mendapatkan laporan dari beberapa orang pembaca. Mereka mengaku, ada iklan yang intinya menawarkan pemasangan sebuah aplikasi khusus untuk kaum homoseksual. Laporan yang masuk ternyata cukup banyak dan berasal dari beberapa daerah di Priangan Timur.
Warta Priangan kemudian melakukan penelusuran. Dan ternyata benar, di Playstore, aplikasi media sosial khusus kaum pria penyuka pria ini memang ada. Bahkan, pengguna asal Indonesia yang sudah mendownload aplikasi ini sudah menyentuh angka satu juta orang. Dalam situs resminya, perusahaan induk aplikasi khusus kaum homo ini mengklaim produknya sudah disedot oleh lebih dari 27 pengguna android dari berbagai belahan dunia.
“Aplikasi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan media sosial lainnya. Fungsi utamanya ya sebagai media komunikasi dan interaksi. Namun menjadi perlu mendapat perhatian karena aplikasi ini tidak sejalan dengan kultur dan norma yang dianut sebagian besar warga di Jawa Barat. Secara teknis, sama persis dengan media-media sosial lainnya. Bisa ngobrol dalam format teks, audio, atau multimedia,” tambah Wulan.
Berkaitan dengan fenomena ini, Wulan juga menghimbau agar orang tua selalu intens mengecek gadget anak-anaknya, terlebih yang masih berusia remaja.
Masih menurut Wulan, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meng-counter aplikasi ini. Misalnya dengan memberikan masukan kepada para penyedia jasa internet, agar memblokir aplikasi tersebut. Atau bisa juga dengan mengirim pernyataan keberatan kepada para pemilik kebijakan di negeri ini.
“Saya kira secara teknis Telkom Group, Indosat, XL, dan lain-lain, bisa sama-sama memblokir aplikasi ini. Tapi tentunya harus ada dorongan kepada mereka dari pihak-pihak strategis,” terang Wulan.
Aplikasi khusus homoseksual ini bernama Blued, dengan branding logo berbentuk bulat berwarna biru dan ada semacam logo khusus berwarna putih dalam lingkaran biru tersebut. (IM/WP)