wartapriangan.com, BERITA GARUT. Situ Bagendit merupakan salah satu Obyek wisata yang pernah jaya di era tahu 60 an hingga menjelang tahun 70. Namun sekarang Situ yang berlokasi di kecamatan Banyuresmi itu berkali kali jatuh bangun, terutama setelah meletusnya gunung Galunggung. Seakan Situ Bagendit menjadi pusat tanaman eceng gondok.
Berbagai upaya dilakukan Dinas Pariwisata kabupaten Garut untuk mengembalikan fungsi wisatanya, seperti pembersihan tanaman eceng gondok serta melakukan berbagai proyek pembangunan lainya, termasuk pembuatan kolam renang dan kereta api mini. Walaupun pembuatan kolam renang dengan anggaran yang lumayan besar sempat dikritisi.
Ternyata keberadaan Kolam renang tersebut sampai kini tidak berfungsi dengan alasa teknis dan sulitnya mengambil air. Sehingga proyek yang menelan anggaran cukup besar itu mubadzir, termasuk kereta api mini yang sudah lama tidak berfungsi karena mengalami kerusakan.
Dikatakan UPTD Pariwisata Situ Bagendit, Tatang, kunjungan wisatawan sangat minim. Pada hari minggu kunjungan wisata ke Situ Bagendit paling banyak 300 orang, sementara pada hari hari biasa paling cuma beberapa orang saja.
Sementara dikatakan Tatang, target retribusi dari tiket masuk setiap tahun naik. Tahun 2017 sekarang ini target diatas Rp 190 juta. Memang berat menurut Tatang, walaupun untuk tahun ini pencapaian target hanya tinggal Rp 3 jutaan lagi. Tapi dirasakanya cukup berat.
Beberapa pengunjung asal Bandung mengatakan, Obyek Wisata Situ Bagendit dari tahun ke tahun tidak pernah ada peningkatan yang signifikan. Sarana bermain baik untuk anak anak maupun pengunjung dewasa tetap cuma itu itu saja. Begitu juga dari penataan lingkunganya, terutama jalan masuk ke tempat parkir terlalu kecil dan membahayakan. Apalagi yang masuk mobil besar seperti bus, jelas tidak membuat nyaman.
Hal senada diungkapkan Santi (40) dari Sumedang, dia sudah lebih dari satu kali berkunjung ke Situ Bagendit. Namun menurutnya tidak pernah ada perubahan, kereta api mini masih tetap rusak begitu juga sarana hiburan lainya. Seharusnya Disparbud Garut membuat terobosan, sebab sekarang ini tempat wisata banyak pilihan dan persaingannya ketat. (Yayat Ruhiyat/WP)