wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Petugas Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendatangi lokasi semburan lumpur di Tasikmalaya, Kamis (26/10/2017) sore. Mereka memeriksa suhu dan kandungan gas, serta mengambil sampel air dan lumpur dari lokasi semburan.
Petugas PUN menemukan fakta baru di lokasi semburan lumpur panas Cigunung itu. Hasil penelitian petugas vulkanologi di lapangan, lokasi semburan panas di Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya tersebut diidentifikasi sebagai kawasan gunung api tersier.
“Kita belum simpulkan ini aktifitas gunung api yang terdekat ada Galunggung tapi cukup jauh karaknya. Sementara kita lihat hasil batunya bukan hasil batuan gunung api,” jelas Staff PVMBG Kementerian ESDM, David Ardiansyah, Kamis (26/10/2017).
Hasil penelitian tim, mengatakan suhu di lokasi semburan menurun dari asalnya 80 derajat celcius lebih menjadi 77 derajat celcius. Tingkat keasaman atau PH tercatat 7,3 di pinggir serta 7,4 di tengah semburan. Selain itu, petugas PVMBG hanya menemukan sedikit gas CO2 yang tidak membahayakan.
Walau gasnya tidak berbahaya, tetapi warga diimbau tidak mendekati lokasi sembura. “Jangan mendekati lubang karena panas, walau gak ada gas berbahaya,” imbaunya.
Hal serupa ditegaskan asi Pengendalian Bencana dan Mitigasi BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Adi Nugroho. “Sementara ini hanya hindari suhu airnya, panas. Setidaknya masyarakat diarahkan tidak mendekati lokasi air panas tersebut!”
Uap yang keluar dari lokasi semburan lumpur di Tasimalaya itu juga membuat warga yang tinggal di sekitar lokasi terganggu. Suhu di rumah mereka menjadi panas hingga tidak nyaman untuk beraktivitas.
Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun memastikan tidak akan merelokasi warga terdampak semburan lumpur panas. Namun warga diimbau tetap waspada. (Andri Ahmad Fauzi/WP)