wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Siang tadi, warga Pangandaran dikagetkan dengan penemuan mayat di Sungai Citanduy. Setelah diselidiki, ternyata korban adalah Cucu (20), gadis yatim piatu dengan keterbelakangan mental yang dikabarkan hilang sejak Senin (30/10/2017) lalu. Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, Rabu (1/11/2017) siang ini.
Gadis malang tersebut ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumahnya. Korban diduga terpeleset saat hendak buang hajat di Sungai Ciliang, Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Jasad korban ditemukan oleh warga di Sungai Citanduy, blok Cilutung Desa Pamotan Kecamatan Kalipucang, Rabu (1/11/2017) sekitar pukul 13.00 WIB dalam kondisi sudah mulai membusuk.
Menurut salah satu anggota Forum Kesiapsiagaan Dini Masyarakat (FKDM) Desa Cibuluh, Latifah, setelah dilakukan upaya pencarian, akhirnya jasad ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumahnya.
“Kabarnya korban hendak buang hajat di sungai yang berada di depan rumahnya, sepertinya jatuh terpeleset, lalu menghilang terbawa arus,” ungkap Latifah.
Menurut Latifah, jasad korban ditemukan oleh warga di dekat Sungai Citanduy yang langsung melapor ke pemerintah Desa Cibuluh.
“Warga di Sungai Citanduy kan sudah pada tahu kalau ada warga Desa Cibuluh yang hilang. Jadi setelah menemukan mayat langsung melapor,” tuturnya.
Jasad korban langsung dibawa ke kediamannya untuk dikebumikan, setelah pihak petugas kesehatan memeriksa kondisi mayat di lokasi.
Menurut Ketua FKDM Kabupaten Pangandaran, Ocid Sutan Abdul Rosid, sebelumnya diberitakan seorang gadis yatim bernama Cucu dikabarkan hilang saat buang hajat di Sungai Ciliang, Desa Cibuluh, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran. Selama ini anak perempuan dengan keadaan cacat fisik dan mental tersebut tinggal bersama Unang (47) dan Tini (40). Mereka adalah paman dan bibi korban.
“Kabarnya, korban hilang ketika buang hajat di Sungai Ciliang. Dugaan sementara korban jatuh terpeleset. Pasalnya sejak pagi hujan terus mengguyur wilayah tersebut, dan arus sungai juga cukup deras,” terang Ocid. (Iwan Mulyadi/WP)