wartapringan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kabut duka menyelimuti keluarga Faezya, bayi empat bulan yang menderita Artesia Bilier. Setelah berjuang melawan penyakitnya, Faezya akhirnya menyerah dan menghembuskan nafas terakhir di RS Sentosa Bandung.
Informasi yang dihimpun Warta Priangan, saat lahir anak kedua pasangan Aris dan Nia ini normal. Namun saat berusia dua bulan, kulit Faezya kuning. Hingga matanya pun berubah warna menjadi kuning.
Orangtuanya kemudian membawa Faezya ke RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Faezya pun didiagnosis menderita Artesia Bilier atau kelainan saluran empedu. Dokter anak RSUD Tasik kemudian merujuknya ke RS Hasan Sadikin Bandung.
Tapi, saat itu MRI milik RSHS sedang rusak hingga dokter terpaksa merujuk Faezya ke RS Sentosa, Bandung. Karena tidak mampu untuk membayar biaya MRI di RS Sentosa sebesar Rp. 5 juta, orang tua Faeza yang merupakan warga Jalan RSU Gang Cintarasa RT 04 RW 01 Cintarsasa, Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya ini memutuskan membawa anaknya pulang.
Warga yang mengetahui kondisi keluarga tersebut pun berinisiatif menggalang bantuan biaya pengobatan untuk bayi Faezya. Berkat bantuan donatur, orangtuanya bisa melanjutkan pengobatan Faezya. Bayi malang itu pun dibawa ke RS Sentosa.
Tapi kabar duka datang tadi siang, Senin (06/11/2017). Bayi Faezya meninggal pukul 10.24 WIB di RS Sentosa. Jenazah bayi malang tersebut telah diberangkatkan dari RS Sentosa pukul 13.00 WIB menuju Tasik menggunakan ambulans Darut Tauhid Geger Kalong Bandung. (Andri Ahmad Fauzi/WP)