wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Sebanyak dua puluh delapan rumah warga yang tersebar di 3 Dusun, yaitu Dusun Ciakar, Dusun Ciawitali dan Dusun Karanganyar, di Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, mengalami kerusakan akibat dari pergerakan tanah yang terjadi sejak dua minggu terakhir ini.
Akibatnya, puluhan kepala keluarga yang menempati rumah-rumah tersebut keselamatan jiwanya terancam, karena dikhawatirkan pergerakan tanah terus meluas dan bencana tersebut bisa terjadi kapan saja.
Kepala Desa Pasawahan, Jajang Jaelani, Selasa (07/11), mengatakan pergerakan tanah yang terjadi di wilayah tersebut sudah sangat mengkhawatirkan, selain merusak bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah, mushola, dan infrastruktur Jalan. Kini bencana tersebut merusak sedikitnya 28 rumah warga mengalami kerusakan, dari mulai kerusakan ringan, sedang, berat, hingga tidak bisa ditempati dan dihuni oleh pemiliknya.
“Untuk kerusakan dan kerugian, yang ditimbulkan oleh bencana tersebut, kami terus melakukan pendataan, dan melaporkan kepada pihak-pihak terkait, agar secepatnya bisa dilakukan penanganan,” ujarnya.
Jajang, menuturkan, pergerakan tanah yang terjadi diwilayah Desa Pasawahan ini, sudah terjadi sejak dua minggu terakhir ini, pada saat terjadi gempa bumi Tasikmalaya, pada tanggal 23 Oktober lalu, dan diperparah dengan hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir ini.
Lanjut, Jajang, pihaknya memberikan himbauan kepada warga masyarakat, yang rumahnya mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah, agar selalu berhati-hati dan waspada. Dikhawatirkan pergerakan tanah semakin meluas dan dapat mengancam keselamatan jiwa para penghuni rumah.
“Akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi diwilayah tersebut, warga masyarakat baru mendapatkan bantuan dari pihak BPBD Kabupaten Ciamis, berupa paket sembako, dan keperluan sehari-hari. Warga berharap, adanya bantuan dana dari Pemerintah, untuk merelokasi dan merenovasi rumah yang rusak,” katanya.
Terpisah, salah seorang warga yang rumahnya rusak, Nuryani (30), mengungkapkan pergerakan tanah yang terjadi diwilayah Desa Pasawahan ini, menyebabkan rumah miliknya mengalami keretakan cukup parah di bagian dapur, kamar mandi dan kamar tidur. Bahkan genting rumah, juga sudah banyak yang berjatuhan ke tanah.
“Kondisi ini mulai terjadi sejak dua minggu terakhir, bahkan sekarang lantai dapur, kamar, dan kamar mandi mulai amblas, lihat saja banyak keramik yang pecah dan bergelombang,” ungkapnya
Menurut Nuryani, kondisi retakan setiap harinya terus bertambah, retakan dinding merembet hingga ke beberapa bagian rumahnya. Bertambahnya jumlah kerusakan yang terjadi, membuat seluruh anggota keluarga panik dan khawatir. Dan berharap secepatnya ada langkah penanganan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah. (Baehaki Efendi/WP)