wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Meski masih belum terbuka benar, namun kabar tentang rencana sumpah pocong di Ciamis terus berkembang. Siang ini, Rabu (08/11/2017) mendapatkan informasi teranyar. Kali ini informasi datang dari seorang warga berinisial RA, yang kebetulan berdomisili di lokasi yang tidak jauh dengan dusun yang akan menggelar sumpah pocong.
“Memang pada awalnya ada kabar akan dilakukan di balai desa, tapi tadi pagi saya dengar dari warga dusun tersebut, tempatnya berubah, tidak akan di balai desa,” ujar RA.
Namun demikian, sebagaimana informasi yang diterima Warta Priangan dari narasumber AB, RA juga menyatakan sumpah pocong bakal digelar besok, malam Jumat (09/11/2017).
“Kalau masalah waktu tidak berubah. Warga dusun dan sekitarnya sudah sama-sama dengar, mau dilaksanakannya besok malam Jumat,” tambah RA.
Tak hanya warga, menurut RA, aparat pemerintahan setempat juga sudah tahu rencana digelarnya ritual sumpah pocong tersebut. Rencananya, ritual yang digunakan untuk membuktikan seseorang itu dukun santet atau bukan itu akan dilaksanakan mulai jam 20.00.
Masih menurut RA, desakan warga yang kuat sangat mungkin menjadi alasan aparat setempat untuk melaksanakan ritual sumpah pocong. Kalau tidak dituruti, bukan mustahil justru menimbulkan gejolak warga.
“Saya dengar aparat pemerintahan setempat itu mengikuti desakan warga. Saya yakin, aparat setempat sudah berusaha meredam dan menciptakan situasi kondusif. Kepindahan lokasi sumpah pocong juga saya yakin berkat hasil kerja pemerintahan setempat,” ujar RA.
Awalnya, ritual sumpah pocong bakal digelar di balai desa. Namun karena pertimbangan banyak hal, rencananya ritual tersebut akan dipindahkan ke masjid.
“Nah, kalau sudah di masjid, apakah tata caranya masih seperti sumpah pocong atau sekedar sumpah di depan Al-Quran, itu sangat tergantung keinginan warga,” tukas RA.
Sebagaimana diberitakan Warta Priangan sebelumnya, ritual sumpah pocong di Ciamis ini dipicu oleh kedatangan seorang warga ke desa tersebut, menyusul adanya kabar warga baru itu adalah seorang dukun santet.