wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ciamis menggelar donor darah di Panjalu, tepatnya di lapangan sepakbola Desa Bahara Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Sabtu (11/11/2017).
Menurut Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kabupaten Ciamis, H. Tete mengatakan, kegiatan tersebut terlaksana atas kerja sama dengan panitia Desa Bahara dan Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis.
“Kegiatan ini kita gelar untuk ketersedian darah di Kabupaten Ciamis. Puluhan kantong darah terkumpul tentunya akan diperiksa dulu di Laboratorium UTD PMI sebelum di salurkan,” tambah Tete.
Menurutnya, kalau darah tidak terindikasi penyakit selanjutnya akan disimpan di kulkas untuk disalurkan kepada pasien yang membutuhkan di seluruh rumah sakit di Kabupaten Ciamis.
Donor darah kali ini diikuti Camat Panjalu, para guru dan masyarakat. (Dena A Kurnia/WP)
Kpd.Yth. BUPATI CIAMIS, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Inspektorat Ciamis.
Lapor Pak. Saat ini di kab Ciamis sdh trjadi pungli kpd orangtua siswa SD, yg dilakukan oleh sekolah yg bekerja sama dgn *Petugas Laboratorium keliling independent/ilegal dan UPTD-UPTD setempat*. Kerja sama tsb dlm hal pemeriksaan golongan darah siswa. Pungli tsb sangat menguntungkan pihak2 yg terkait. Saya harap pungli tsb secepatnya diberantas dan tolong segera dihimbau Kepala UPTD dan Kepala Sekolah SD, SMP, & TK *sekabupaten Ciamis* agar TIDAK BEKERJASAMA lg dgn petugas keliling tsb.
Jika siswa2 hrs diperiksa golongan darahnya sbaiknya dikelola oleh puskesmas di tiap desa di seluruh kabupaten Ciamis saja, hal ini demi menjaga keamanan dan kesehatan siswa agar lebih terjamin.
Saya sangat berharap bapak-bapak segera menindaklanjuti masalah ini, sbb para petugas keliling tsb sudah bergerak krn sdh mendapat izin dari oknum2 pejabat untuk bergerak di seluruh skolah SD dan SMP sekabupaten Ciamis. Kegiatan cek golongan darah tsb akan berlangsung dlm kurun waktu yg lama, mengingat jumlah SD dan SMP negeri dan swasta di kabupaten Ciamis sangat banyak (diperkirakan hampir 1000 skolah). Di samping kegiatan tsb termasuk pungli yang meresahkan orangtua siswa, kegiatan tsb juga dikhawatirkan menggunakan peralatan yg tdk steril dan tdk higienis yg bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan siswa.
Demikian laporan dari saya. Atas perhatiannya, saya ucapkan Trimakasih.
Ttd,
Warga Ciamis