Ani langsung dipapah oleh Prima, adik sepupunya. Mereka berjalan menuju mobil, seraya melihat dua cowok kekar di sekitar mobil Jazz putih. Setelah mendudukkan Ani di dalam mobil, Prima sempat keluar lagi, sedikit mendekati Jazz putih. Barangkali, khawatir mereka adu jotos, dia mau berusaha melerai.
“Kamu nyupir sorangan we ayeuna mah! Teu hayang deui!” Hanya bentakan ini yang terdengar lengkap dan jelas oleh saya dan Prima. Mereka sebenarnya adu mulut, tetapi tidak terdengar terlalu jelas.
Menurut Prima, cowok yang berada di dalam mobil juga berbadan kekar dan berambut kelimis. Dia terlihat berusaha meminta cowok yang di luar mobil untuk masuk kembali.
“Saya tidak terlalu jelas mendengar sih, tapi saya lihat tangan yang di dalam mobil seperti meminta yang di luar masuk lagi ke dalam mobil,” terang Prima, turut menceritakan kejadian yang dialami kakak sepupunya.
Tak berselang lama, cowok kekar yang di dalam akhirnya keluar juga. Prima pun semakin waspada, khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, kejadian selanjutnya ternyata di luar dugaan…
“Wah satu lagi turun, berantem nih, begitu fikir saya. Tapi ternyata tidak, yang satu lagi turun, lalu berjalan melewati bagian depan mobilnya, terus masuk lagi dari pintu kanan. Dia pindah duduk dari jok kiri ke kanan, duduk di jok sopir. Yang bikin kaget, setelah menghidupkan mesin, si cowok kekar ini terdengar membentak cowok yang sedari tadi marah-marah,” papar Prima.
“Geus putus sia ah! Rujit maneh!!” begitu bentakannya. Ia lantas mengemudikan mobilnya dengan terburu-buru, meninggalkan cowok kekar berkaos putih dan berambut kelimis yang masih berdiri di area parkir.
Anda punya pengalaman pribadi yang unik? Ayo berbagi kisah, kirim cerita pengalaman pribadi Anda ke email redaksi@wartapriangan.com. Sertakan nomor telepon yang bisa dihubungi.