Pergerakan Tanah di Tasikmalaya Akibatkan Ratusan Warga Terisolir

wartapriangan.com. BERITA TASIKMALAYA. Bencana pergerakan tanah di Tasikmalaya membuat ratusan warga terisolir. Bahkan puluhan di antaranya terpaksa mengungsi.

Pergerakan tanah tersebut menimpa  Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Puluhan rumah warga nyaris ambruk karena dindingnya retak. Lantai rumah pun menganga sekitar 50 centimeter.

Satu buah masjid retak hingga tidak bisa digunakan lagi. Jembatan penghubung serta jalan desa sepanjang satu kilometer turut amblas di beberapa titik. Akibatnya sekitar 200 warga di kampung Saronge terisolir. Akses ekonomi, kesehatan serta pendidikan warga terhambat. Kendaraan roda dua dan empat tidak bisa melintasi jembatan. 91 jiwa harus pun mengungsi di kantor desa setempat.

Peregerakan tanah di Tasikmalaya yang terjadi Jumat (17/11/2017) dini hari tadi diduga dipicu hujan deras yang terus mengguyur wilayah itu. Kondisi tanah yang labil membuat tanah terus bergerak.

“Untuk lokasi pergerakan tanah di Desa Saronge terdiri 91 jiwa, 31 kepala keluarga. Sebagian diungsikan di kantor desa dan saudara,” jelas Kepala Desa Sukarasa, Tete Abdul Manaf yang ditemui di lokasi kejadian.

Hingga Jumat siang, pergerakan tanah di lokasi kejadian masih terus terjadi. Ratusan warga berusaha mengevakuasi harta benda miliknya ke tempat yang lebih aman.

Warga yang terpaksa mengungsi di balai desa dalam kondisi memprihatinkan. Tidak hanya kekurangan bahan makanan, masyarakat juga tidak memiliki fasilitas untuk tidur.

“Saya ngungsi takut rumahnya belah parah. Saya ngungsi bawa anak saya, gak tahu ada gerakan tanah kalau gak dikasih tahu. Saya ngungsi gak bisa bawa apa-apa, hanya baju yang dipakai saja,” tutur salah satu warga yang terdampak pergerakan tanah, Ratnasari (32).

Petugas BPBD, polisi dan TNI terus berupaya mengevakuasi korban retakan tanah untuk antisipasi jatuhnya korban jiwa. Pihak BPBD masih merekap total titik bencana akibat hujan deras sepnjang Kamis hingga Jumat dini hari. (Andri Ahmad Fauzi/WP)

berita tasikmalayapergerakan tanah di tasikmalayatasikmalaya
Comments (0)
Add Comment