wartapriangan.com. BERITA TASIKMALAYA. Bencana pergeseran tanah yang melanda Desa Sukarasa, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya masih terus terjadi. Akibat peristiwa itu, puluhan rumah dan 91 jiwa dari 31 KK terpaksa tinggal di pengungsian.
Kabid Darurat Logistik Badan Penagulangan Bencana Dareh (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, H. Ria Supriatna saat dihubungi wartawan menerangkan, hingga saat ini situasi di lokasi masih rawan dan kerap terjadi pergeseran tanah.
“Hingga pagi adi ada pergeseran tanah lagi dan mengenai kondisi jalan yang sebenarnya masih riskan. Kalau ada hujan sedikit saja pasti ada pergeseran susulan,” kata H. Ria Supriatna.
Akibat pergeseran tanah terus terjadi, ratusan warga berusaha mengevakuasi harta benda miliknya ke tempat yang lebih aman.
Sementara itu, Kepala Desa Sukarasa, Tete Abdul Manap menuturkan, sampai Sabtu (18/11/2017) siang pergeseran tanah di desanya masih terjadi. Bahkan aktifitas belajar mengajar di SD dan SMP yang ada di lokasi kejadian terpaksa dipulangkan lebih cepat.
“Karena tadi masih ada suara pergeseran tanah. Khawatir dengan keselamatan murid terpaksa dipulangkan lebih awal,” katanya.
Kini warga terdampak pergeseran tanah bahu menbahu menyelamatkan barang-barang mereka. Mulai dari kasur sampai dengan perabotan rumah tangga.
“Beberapa rumah milik warga pun tampak rusak dan retak akibat pergeseran tanah,” katanya.
“Ini lagi ngeluarin barang-barang karena takut terjadi lagi pergerakan tanah. Terpakasa kami mengamankan barang ke tempat yang lebih aman, jelas salah satu warga yang terdanpak pergeseran tanah, Taupik (32). (Andri Ahmad Fauzi/WP)