wartapriangan.com, BERITA BANJAR. Sebanyak 450 personil anggota TNI-AD dari Batalyon Raider 323/BP Banjar, pada Selasa (21/11), secara resmi dilepaskan oleh Danyonif Raider 323/BP Kostrad, Letkol Inf. Agust Jovan Latuconsina, M.Si (Han) didampingi Wakil Walikota Banjar, drg. H. Darmadji Prawirasetia, M.Kes.
Anggota TNI-AD dari Batalyon Radier 323/BP tersebut nantinya ditugaskan di wilayah perbatasan, dan melakukan pengamanan di wilayah Negara RI dengan Negara Papua New Guinea, tepatnya di daerah Merauke. Mereka akan menjalankan tugas selama 9 bulan ke depan, terhitung sejak hari ini Selasa, 21 November 2017.
Prajurit yang akan menjalankan tugas tersebut juga harus rela meninggalkan keluarga tercinta di rumah. Namun karena semangat dan kecintaan yang ditunjukan oleh anggota TNI-AD tersebut perlu diacungi jempol, karena tugas mereka menjaga kesatuan NKRI di wilayah tapal batas negara sangatlah berat.
Danyonif Raider 323/BP, Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina, M.Si (Han), mengatakan bahwa 450 personil yang akan ditugaskan ini tergabung dari berbagai kesatuan, sekitar 95% berasal dari Batalyon Rider 323/BP Kota Banjar, Jawa Barat.
“Kita harus tunjukkan bahwa personil anggota TNI-AD sebagai Tentara Nasional Indonesia dan tentara yang berasal dari masyarakat, serta siap ditempatkan di wilayah perbatasan, untuk menjaga keutuhan NKRI. Jangan mudah terpancing dan provokasi oleh oknum yang memecah belah kedaulatan NKRI,” tegasnya.
“Tugas ini untuk mengamankan perbatasan wilayah NKRI, khusunya di wilayah Papua. Apalagi kita ketahui bahwa wilayah Papua sangatlah luas dan wilayah Kota Merauke adalah kota kabupaten di wilayah Papua yang letaknya paling jauh berada di ujung timur Indonesia Negara Indonesia. Kota ini juga merupakan titik terakhir wilayah negara Indonesia, yang berbatasan langsung dengan wilayah Negara Papua New Guenia,” jelas Danyonif Raider 323/BP.
Dengan mengemban tugas negara ini, personil TNI AD dari Batalyon Raider 323/BP akan mengamankan titik- titik yang dianggap rawan di wilayah Merauke. Mereka bertugas melaksanakan patroli, pembinaan sosialisasi, pengamanan dan pengawasan penyelundupan barang ilegal, seperti narkoba, dan lain-lain. Setiap prajurit juga harus siaga dengan kemungkinan adanya ancaman dari Gerakan Saparatis (Pemberontakan).
Diharapkan setiap prajurit lebih waspada dan bisa melaksanakan tugas dengan lancar. “Prajurit harus tetap menjaga faktor keamanan dan selalu bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas,” tandasnya. (Baehaki Efendi/WP)