wartapriangan.com, BERITA GARUT. Ribuan masyarakat Garut hadiri Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-XLI tingkat Kabupaten Garut berlangsung meriah dengan hadirnya ribuan masyarakat di lapangan Alun-Alun Kecamatan Malangbong, Selasa (21/11).
Sebelum pelaksanaan MTQ, diawali kegiatan pawai taaruf yang mendapat sambutan meriah dari pengunjung. Bahkan ada 505 khalifah yang mengikuti MTQ tingkat kabupaten Garut dari 42 kecamatan. Mereka datang dengan rombongan.
Dalam sambutanya bupati Garut, Ruddy Gunawan mengatakan, seiring dengan telah dicanangkannya Peraturan Daerah (Perda) Maghrib Mengaji, maka bupati menekankan, agar masyarakat di Kabupaten Garut, terutama anak anak diwajibkan mengaji dan belajar.
Dalam acara MTQ tingkat Kabupaten Garut tahun 2017 yang dihadiri buati, juga dihadiri unsur Muspida, diantaranya, Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, H Iman Alirahman M Si, Kapolres Garut AKBP Novri Turangga E SH M Si, Dandim 0611 Garut, Letkol Armi Setyo Hani S, Ketua MUI Kabupaten Garut, Ketua Baznas Kabupaten Garut, Rd Aas Kosasih S Ag M Si serta unsur tamu undangan lainnya.
Bupati berharap, dengan dibukanya MTQ tingkat kabupaten Garut , warga masyaraka Garut semakin mencintai Al Quran. Bahkan lebih jauh dari itu, masyarakat Garut diharapkan bisa lebih menggali isi kandungan Al Quran dan generasi muda Garut menjadi generasi yang Qurani.
Selanjutnya bupati Garut juga mengajak Dewan hakim MTQ, para Qori dan qoriah, masyarakat Garut serta semua pihak, agar bisa mensukseskan serta menghargai keputusan Dewan Hakim MTQ ke 17 nanti. Selain itu bupati pun berharap, dengan mencintai Al Quran, keberkahan akan melimpah bagi seluruh masyarakat Garut.
Selain itu bupati, dia menggaris bawahi beberapa hal, dari hikmah MTQ tersebut, kedepan bisa lebih memperkuat daya saing daerah. Untuk itu bupati meminta, agara masyarakat Garut mampu mempersiapkan generasi muda, terutama anak dalam usia sekolah untuk menjadi generasi yang tangguh ditengah kemajuan zaman.
Bupati pun berharap, kemajuan zaman Jangan sampai mengikis akidah. Begitu pun budaya dan tradisi yang sudah mengakar di negeri, jangan sampai tesingkir oleh kemajuan teknologi canggih. (Yayat Ruhiyat/WP)