wartapriangan.com, BERITA INTERNASIONAL. Menjelang akhir tahun 2017, beberapa media internasional mulai menayangkan ragam prediksi di tahun mendatang. Dari mulai ramalan yang berbau hoax, hingga prakiraan yang dikeluarkan resmi oleh lembaga riset. Salah satu yang mengejutkan adalah ramalan ilmiah tentang kondisi bumi. Seperti yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah yang digelar Geological Society of America.
Setidaknya dua orang ilmuwan menyampaikan hasil penelitian terkait ramalam ilmiah tahun 2018. Mereka adalah Roger Bilham dari University of COloradi dan Rebecca Bendick dari University of Montana.
Salah satu prediksi yang dipaparkan dua ilmuwan ini adalah, tahun 2018 adalah tahun gempa bumi. Menurut mereka, akan banyak gempa bumi terjadi di tahun mendatang. Biham dan Benedick berasumsi, gempa bumi yang sering terjadi pada tahun ini merupakan awal memasuki tahun gempa, 2018. Riset dua peneliti geologi ini setidaknya didasarkan pada data-data gempa sejak tahun 1900, yang menurut mereka sudah terdokumentasikan dengan baik dan bisa dipelajari.
“Korelasi antara rotasi bumi dan aktifitas gempa sangat kuat, dan menunjukkan akan terjadi peningkatan jumlah gempa bumi yang hebat di tahun depan,” ujar Bilham pekanlalu, sebagaimana dirilis theGuardian.com.
Menurut Bilham dan Benedick, gempa 7,1 SR yang melanda Mexico CIty pada 19 September dan 7,3 SR di perbatasan Iran-Irak pada 12 November baru gempa pemanasan. Termasuk gempa 7,0 SR yang mengguncang Kaleodinia pada 19 November lalu. Tahun 2018 diprediksi akan banyak gempa besar.
“Tahun depan akan ada peningkatan signifikan jumlah gempa yang besar,” tegas Bilham.