wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, H. Iwan M Ridwan, mengatakan, target pemindahan para pedagang di sepanjang harim laut Pantai Barat Pangandaran sebagaimana keinginan bupati batas waktunya hingga 10 Januari 2018.
Pemerintah dan pedagang telah sepakat bahwa untuk menghindari persoalan yang dapat timbul dalam relokasi tersebut akan dilakukan pengundian diempat titik berbeda secara serempak pada 12 Desember 2017 mendatang.
“Masing-masing pedagang pasti menginginkan tempat yang paling strategis. Maka untuk keadilan, Bupati akan memantau langsung proses tersebut pada waktunya. Beliau ingin memastikan pengundian dilakukan secara transparan dan tidak ada permainan,” jelas Iwan.
Dari pengundian tersebut, Iwan memandang, dipastikan akan ada yang merasa senang dan tidak senang. Maka dari itu, ia meminta kepada masyarakat untuk menerimanya dengan lapang dada serta bersyukur.
Selama ini di pantai mereka berjualan tanpa ada izin dari pemerintah dan saat ini pemerintah sudah memperlakukan dengan baik, menempatkan para pedagang di tempat yang baik, tanpa dipungut biaya alias gratis.
“Tidak tanggung-tanggung, biaya yang dipersiapkan untuk menempatkan para pedagang di pinggir pantai tersebut sebesar Rp.70 miliar,” tegas Iwan.
Jika masih ada PKL yang nakal, lanjut Iwan, ia meminta pecinta lingkungan hidup, pegiat pariwisata serta stakeholder terkait untuk turut serta mengamankan dan menjaganya.
“Kita ingin semuanya saling membantu untuk mengamankan. Sebab, ini anggaran negara yang tidak main-main. Nanti tahun 2018 kita menganggarkan sebesar Rp. 14 miliar. Jelas ini sangat luar biasa dan mari kita jaga bersama-sama,” kata Iwan lagi.
Iwan menyampaikan, pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan Gubernur Jabar yang turut mensukseskan kebijakan yang sesuai dengan visi Kabupaten Pangandaran, yakni tujuan wisata berkelas dunia, dengan bantuan keuangan Rp. 44 miliar untuk pembangunan tempat relokasi PKL.
“Saya berharap para PKL harus menerima dengan lapang dada apapun nanti hasilnya,” pungkasnya.
(Iwan Mulyadi/WP)