wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ratusan peserta melakukan aksi jalan kaki yang dimulai dari depan Grand Pangandaran hingga Bundaran Patung Ikan Marlin, Jumat (8/12/2017). Acara tersebut digelar sebagai puncak kegiatan memperingati Hari AIDS Sedunia tingkat Kabupaten Pangandaran.
Di Bundaran Patung Ikan Marlin, para pesera melakukan aksi membagikan kalender dan pamflet di dekat traffic light yang berisi informasi terkait HIV/AIDS.
Koordinator Program AHF Kabupaten Pangandaran, Agus Abdullah mengatakan, kegiatan tersebut bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 200 peserta dan bertujuan untuk mengajak warga menjalani tes HIV/AIDS lebih dini dan bagi warga yang sudah terinfeksi untuk lebih terbuka sehingga dapat ditangani.
“Himbauan ini disampaikan Pemkab Pangandaran untuk mengerem laju persebaran HIV/AIDS di Pangandaran,” ujar nya.
Agus Abdullah juga meyakinkan agar ODHA di Kabupaten Pangandaran membuka diri.
“ODHA di Pangandaran jangan takut untuk terbuka, terlebih sekarang ada kelompok dukungan sebaya untuk sesama ODHA di Pangandaran,” kata Agus.
Melalui kelompok tersebut, kata dia, ODHA akan diberi dukungan moral secara penuh untuk menghadapi menghadapi HIV/AIDS, sekaligus tempat berbagi kekuatan dan harapan oleh orang seusianya.
Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik Unpad Pangandaran, Aulia Iskandarsyah dalam orasinya sangat apresiasi dengan kegiatan long march tersebut. Dari sisi akademik, pihaknya berkeinginan untuk berkontribusi melalui program terintegrasi, yakni pendidikan transformatif yang kongrit dengan bersentuhan langsung di lapangan.
“Pendekatannya menggunakan penanganan yang preventif, mencegah dari pada mengobati akan lebih efektif. Hindari penyakitnya, bukan orangnya. Sebab bisa dicegah penularannya,” kata Aulia.
Ia menambahkan, kegiatan seperti ini akan menjadi program keberlanjutan di Unpad Pangandaran. Hal ini sebagai langkah kewaspadaan dan dukungan Unpad terhadap pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
“Ini harus didukung semua pihak, baik pemerintah, DPRD, pegiat HIV/AIDS, maupun stakeholder yang ada. Kita akan berusaha semampu kita untuk mewujudkan Pangandaran bebas dari HIV/AIDS,” ujarnya.
Sementara Sekda Kabupaten Pangandaran, Mahmud SH MM dalam orasinya menginformasikan, saat ini Pemkab Pangandaran memiliki empat Puskesmas yang telah ditunjuk Pemerintah Daerah sebagai tempat layanan tes HIV/AIDS.
“Lebih cepat masyarakat melakukan tes HIV/AIDS, lebih cepat ditemukan kasusnya, lebih cepat pula penanganannya dan lebih mudah menekan risiko kematiannya,” tegasnya.
Data di Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran tercatat sebanyak 3352 orang telah melakukan tes HIV/AIDS selama setahun terakhir.
Warga yang positif terinfeksi jumlahnya 51 orang dan yang positif tapi melakukan tes di luar Kabupaten Pangandaran sebanyak 6 orang.
Dalam data tersebut dalam setahun terakhir, warga yang meninggal akibat HIV/ AIDS tercatat sebanyak 5 orang. Hal tersebut, terutama dikarenakan yang bersangkutan tidak melakukan terapi Anti Retroviral (ARV) dan sebagian lainnya tidak mempertahankan pengobatan mereka.
(Iwan Mulyadi/WP)