wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar sosialisasi tentang Pengelolaan lnvestasi Keuangan Legal dan Logis. Kegiatan berlangsung di Cintaratu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Sabtu (9/12/2017).
Turut hadir dalam acara tersebut, anggota DPR RI Komisi XI Fraksi Partai Demokrat Amin Santono, Bendahara HIPMI Jawa Barat Yossa Octora Santono, anggota DPRD Kabupaten Pangandaran Cicih, serta ratusan peserta kegiatan.
Menurut Kepala OJK Tasikmalaya, Asep Ruswandi mengatakan, modus yang digunakan oleh perusahaan investasi bodong itu biasanya kerap mengiming-imingi pemodalnya dengan keuntungan besar bahkan di luar kewajaran dan hampir semua perusahaannya juga tidak memiliki izin.
“Kita bisa bandingkan contohnya dengan deposito bank sebagai lembaga yang legal, bunganya hanya kisaran tujuh persen dalam setahun. Nah ini perusahaan investasi bodong malah bisa memberikan bunga sekitar 10 persen per bulan,” kata Asep.
Asep menambahkan perusahaan investasi bodong itu bergerak dalam berbagai jenis, seperti perusahaan trevel dan perjalanan umroh, Multi Level Marketing (MLM), perkebunan, investasi emas, koperasi hingga perdagangan syariah.
Asep menghimbau, sebelum pemodal menginvestasikan uangnya pada sebuah lembaga, pertama-tama harus mempertimbangkan tingkat legal dan logisnya perusahaan itu.
Menurutnya, hingga kini, berdasarkan laporan yang diterima, terdapat beberapa perusahaan investasi yang tidak memiliki izin dari OJK, “Maka dari itu, bagi masyarakat yang ingin menginvestasikan uangnya, saya tekankan untuk Iebih waspada dengan melihat ke-resmi-an surat izinnya,” pungkasnya.
Sementara itu, menurut Amin Santono, masyarakat diminta agar tidak cepat tergiur oleh investasi yang menawarkan bunga dengan persentase yang tidak masuk akal tersebut. “Dengan sosialisasi ini, semoga bisa memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming investasi bodong, yang akhirnya bisa merugikan keuangan sendiri,” pungkas Amin.
Pada sosialisasi OJK kali ini selain melakukan pemberian materi dalam forum pertemuan resmi, juga akan menggelar sosialisasi melalui media seni budaya Wayang Golek. “Diharapkan pesan dan sosialisasi akan mudah dipahami oleh masyarakat melalui bahasa dan seni budaya tradisional,” ungkapnya.
(Iwan Mulyadi/WP)