Ditemui di ruangannya, Kepala SMP Plus Ma’arif Nu Al-Hikmah, Wawa Hermawan, S.Pd menerangkan jika Dewi adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Wawa juga menjelaskan jika korban adalah guru yang ceria dan supel.
“Biasa–biasa saja, dia itu guru yang ceria, suka berkomunikasi dengan murid juga rekan guru yang lainnya,” jelas Wawa kepada wartapriangan.com, Kamis (14/12/2017)
Biasanya Dewi datang ke sekolah pukul 07.00 dan pulang pukul 15.00 WIB. Namun tanggal 4 Desember 2017, terang Wawa, Dewi pernah meminta izin kepadanya untuk berobat karena sakit.
Sejak diketahui menghilang pada hari Senin lalu, tanggal 12 Desember 2017 pihak sekolah langsung mendatangi rumah Dewi. ”Saya pun pernah mencoba menghubungi (HP korban) pada tanggal 12 itu, tapi tidak nyambung”.
Terkait dugaan motif Dewi pergi dari rumah karena ada masalah keluarga, Wawa pun membantahnya. “Kemarin sewaktu saya ke rumahnya, saya pernah ngobrol dengan ibunya dan saya melihat Dewi tidak ada permasalahan dengan suami, atau ibu, atau keluarga yang lain. Dengan guru–guru di sini pun tidak ada permasalahan”.
Wawa menerangkan ia sempat mendapat informasi keberadaan korban. “Alhamdulillah saya ada yang membantu dari Intel untuk kejadian ini. Bahwa Dewi pernah terdeteksi berada di Kecamatan Purbaratu selama kurun waktu 33 jam”. (Helmi Razu Noviansyah/WP)
Baca juga: