wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pilkada serentak 2018 akan diramaikan dengan turunnya para jenderal ke panggung politik. Mereka mendaftar ke beberapa partai politik untuk mengikuti proses penjaringan calon gubernur.
Kurang dari setahun jelang pelaksanaan pilkada serentak yang akan dilaksanakan di 171 wilayah, masing-masing partai membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah. Misalnya Irjen Pol Anton Charlian, bakal cagub Jabar.
Dirinya mengaku sudah melaporkan niatnya untuk maju di Pilkada Jabar pada atasannya yaitu Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian. Mekanisme pengunduran diri dari kepolisian pun akan ditempuh jika sudah ditetapkan sebagai Calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jabar.
“Terkait saya sebagai Polisi yang masih aktif, kan ada aturannya. Kawan saya juga yang lain kan boleh yang dari TNI juga boleh, ya saya sesuai dengan aturan saja. Saya siap harus mundur sebagai Polisi,” ujar Anton Caharliyan.
“Kan ada mekanismenya. Kalo tidak ada mekanismenya partai tak mungkin pilih saya ya kita sudah ada ijin dari Kapolri kalo tidak ada ijin sudah ditangkap proposal saya,” jelasnya.
Sejumlah pondok pesantren besar di Tasikmalaya kerap dijadikan calon pemimpin daerah untuk mencari dukungan. Mereka menyadari, ulama yang banyak pengikut mendatangkan keuntungan sendiri untuk meraup suara.
“Pertama dia memang orang tua saya beliau tiap ada acara pengajian selalu datang terus saya rasa gembira karena beliau dekat dengan kiayi pesantren dan orangnya merakyat saya Insya Allah bantu,” ujar Ulama di Kabupaten Tasikmalaya KH. Ubaidilah.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)