wartapriangan.com, BERITA BANJAR. Perhelatan demokrasi Pilkada Serentak 2018 di Kota Banjar di isi petarungan dua pasangan calon. Hingga ditutupnya pendaftaran bakal pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, dua kontestan yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banjar.
Adalah H. Maman Suryaman dan Hj. Irma Bastaman yang didukung oleh kolalisi besar 13 partai sekaligus. Kamudian disusul oleh, paslon petahana Hj. Ade Uu Sukaesih dan Nana Suryana yang diusung oleh 3 partai.
Petarungan kontestasi Pilkada di Banjar ini sangat syarat dengan persaingan partai politik. Mereka berebut mencalonkan sosok figur yang telah dipersiapkan untuk memimpin Kota Banjar.
Seperti di koalisi besar paslon Maman-Irma. Mereka didukung oleh partai yang sebelumnya mengusung petahana pada Pilkada 2013 lalu. Seperti, PAN, PKS, PPP. Kini justru bermanuver ke paslon Maman-Irma.
Sedangkan petahana Ade Uu Sukaesih dan Nana Suryana, diusung oleh tiga partai yaitu Golkar, PDIP, PKB. Sebelumnya di Pilkada 2013 lalu, PDIP tidak bekoalisi dan kini berkoalisi dengan Golkar dan PKB. Sedangkan PKB sendiri, masih solid dengan Golkar dan mengusung calon yang sama.
Menyikapi bongkar pasang koalisi partai politik pada pemilu di Banjar, ini mendapat respon baik dari Bakal Calon Wakil Wali Kota Banjar, Nana Suryana. Dia menilai dalam konteks pemilihan umum, semua partai berhak menentukan sikap mengusung pasangan calon. Akan tetapi, konteks membangun daerah tidak bisa parsial dengan hanya sebagian parpol harus secara sistem.
“Dalam konteks pencalonan, itu hak parpol bisa mengusung pasangan lain dan menurut kami sah-sah saja. Ini artinya demokrasi di Banjar sudah berjalan baik. Dan kami partai di Asih Saenyana berpandangan lain untuk mendukung penuh kader terbaik dari internal,” kata pria yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Banjar ini saat melakukan konferensi pers usai mendaftar, Rabu (10/01).
Menurut Ketua DPD Partai Keadilan Sejarhtera (PKS), Budi Kosmono bahwa partai yang sebelumnya mendukung petahana Wali Kota Banjar, kini berbalik arah ada alasan yang mendasar. Ketua pemenangan Irma-Maman tersebut berkata terutama hal mendasar dengan tidak adanya komunikasi yang baik dan berujung kekecewaan.
“Maka terakumulasi kita membuat arus untuk bersebrangan dengan petahana. Itulah yang menjadi dasar kenapa kita mengusung calon lain,” terangnya.
(SH)