wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Kasus penganiayaan sadis terhadap balita di Kota Tasikmalaya akhirnya terungkap. Pelaku tidak lain masih kerabat korban.
Balita malang ini hampir sebulan tinggal bersama pelaku yang mengaku sebagai tantenya.
Latar belakang penganiayaan tersebut karena pelaku merasa kesal korban kerap menangis minta makan saat malam hari.
Petugas kepolisian mengamankannya saat berada di rumah sakit mendampingi korban yang kritis.
Meski sempat menolak dibawa, pelaku akhirnya bersedia setelah mengakui perbuatannya.
Kanit Reskrim Polsek Indihiang, Iptu Nandang Rohman mengatakan, pihaknya melakukan komunikasi dengan pegawai rumah sakit yang menangani korban. Setelah diinterogasi ternyata korban yang dibawa oleh ibu-ibu yang mengaku adik dari ibu korban berinisial DS.
“Ibu-ibu tersebut diduga sebagai pelaku penganiayaan. Pelaku kini diserahakan ke unit PPA Polres Tasikmalaya untuk diamankan,” paparnya, Kamis (11/01/2018).
Dari hasil interogasi pihak kepolisian, pelaku DS (21) mengungkapkan, korban bukan anak kandung dari pelaku melainkan anak titipan. Korban kerap merengek pada malam hari meminta sesuatu yang tak jelas. Karena hal tersebut pelaku terpancing dan marah terhadap korban.
Selain tanpa alasan jelas, korban yang masih balita juga sering meminta makan saat dini hari.
Emosi pelaku memuncak setelah merasa terganggu hingga seringkali memukul korban serta mencubitnya.
Pelaku mengelak luka bakar yang dialami korban akibat disiram air panas olehnya. Luka bakar dipipi korban terjadi karena terkena kopi panas yang diambil balita ini hingga tertumpah.
“Marahnya gini karena punya tetangga senewen. Terkadang saya ngambek, kalau anak ini nangis nggak bisa didiemin. Saya pukul pipinya,” ujar pelaku.
Pelaku DS menambahkan, korban kerap minta makan pada jam istirahat. Terkadang korban menangis apabila teringat ibunya. Pelaku mencoba memberinya susu namun pencernaan korban malah tibak baik.
Kini pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit PPA Reskrim Polresta Tasikmalaya untuk mengungkap lebih dalam motif penganiayaan yang dilakukannya. Sementara korban masih menjalani perawatan di rumah sakit dengan luka serius di sekujur tubuh.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)