wartapriangan.com, BERITA INTERNASIONAL. Seorang ibu yang tinggal di Inggris jatuh cinta pada anak kandungnya yang terpisah selama 30 tahun karena diadopsi orang lain. Ibu bernama Kim West itu ingin menikahi anaknya dan ingin memiliki bayi darinya.
Kim West berusia 51 tahun. Sedangkan anak kandungnya, Ben Ford, yang tinggal di Amerika Serikat (AS) berusia 32 tahun.
Anehnya, pasangan ibu dan anak yang mengaku sedang jatuh cinta ini mengklaim bahwa apa yang mereka lakukan bukan incest (perkawinan sedarah).
Pasangan ini blak-blakan berbicara tentang hubungan mereka kepada New Day, yang diterbitkan Jumat (8/4/2016). Kim dan Ben sudah dua tahun menjalin hubungan asmara, meski mereka adalah ibu dan anak kandung.
Menurut Kim, ketika melahirkan Ben dia “dipaksa” menyerahkan anaknya itu untuk diadopsi seminggu setelah dilahirkan.
Pasangan ibu dan anak ini mengatakan kehidupan seks mereka ”luar biasa” dan berencana untuk menikah.
Mereka menyangkal melakukan incest, dan bersikeras bahwa apa yang terjadi dengan mereka adalah “Genetic Sexual Attraction (GSA)”, sebuah istilah di mana sebuah kerabat merasa memiliki daya tarik seksual satu sama lain setelah bertemu sebagai orang dewasa.
Pasangan ini dipertemukan setelah Ben yang tinggal di AS, pada 2013 lalu mengirim surat kelahirannya pada ibunya, Kim, yang tinggal Inggris.
Dua tahun sebelumnya, Ben menikahi wanita bernama Victoria. Namun, pasangan ini berpisah dan Ben menjalin hubungan asmara dengan ibu kandungnya yang sudah lama terpisah.
Pasangan ini mulai bertukar panggilan telepon sebelum setuju untuk bertemu. Menurut Kim, mereka merasa saling kenal selama bertahun-tahun.
Kim yang seorang desainer interior menyadari ketertarikannya terhadap anaknya dan mulai memiliki fantasi seks dengannya.
Merasa bingung tentang daya tarik itu, Kim memutuskan untuk mencari materi di internet dan menemukan sebuah artikel tentang GSA. Artikel itu membuat bebannya merasa terangkat.
Pasangan ini sepakat untuk bertemu di sebuah hotel, di mana mereka memesan alkohol. Setelah menenggak sebotol sampanye, mereka melakukan ciuman pertama.
Ben sendiri mengaku lega telah berhenti memiliki perasaan untuk pasangannya terdahulu. Ben dan Kim kini tinggal di Michigan, di mana mereka mendapat bantuan dari beberapa pasangan yang juga mengalami GSA untuk membangun kehidupan yang baru.
“Ini bukan incest, ini adalah GSA. Kami seperti kacang polong dan ditakdirkan untuk bersama,” kata Kim.
”Saya tahu orang-orang akan mengatakan kami menjijikkan, bahwa kami harus bisa mengendalikan perasaan kami, tetapi ketika Anda jatuh cinta sehingga Anda bersedia untuk menyerahkan segalanya untuk itu, Anda harus berjuang untuk itu,” lanjut Kim.
Sumber: SINDONEWS.com