wartapriangan.com, BERITA GARUT. Sosok Agus Supriadi merupakan figur pemimpin yang keras. Dia dibesarkan di lingkungan TNI AD, namun dibalik sifat kerasnya, dia pun memiliki jiwa besar. Bahkan Agus Supriadi waktu menjadi Bupati Garut, begitu dekat dengan masyarakat Garut. Semua desa yang ada di Kabupaten Garut pernah didatanginya.
Dengan programnya yang cukup merakyat “Saba Desa,” Agus Supriadi mampu merangkul sejumlah 424 desa. Sehingga nama bupati yang satu ini benar-benar menjadi tumpuan masyarakat bawah. Dari mulai ulama, guru terpencil hingga ke guru ngaji semua dikunjunginya untuk bersilaturahmi.
Menurut Komite Pemenangan Pasangan Agus Supriadi dan Teh Imas (Pasti), Dadan N Ibrahim mengatakan, Agus Supriadi merupakan sosok prajurit yang hebat. Lulusan terbaik Sesko TNI AD tahun 2004 dengan pangkat Kolonel, dia mengabdikan dirinya sebagai Bupati Garut tahun 2004/2009. Bahkan selama kepemimpinannya, roda pemerintahan di Kabupaten Garut berkembang pesat.
Dengan mengelola APBD sebesar Rp 675 Miliar, Agus Supriadi menerapkan sistem pemerintahan tertata, terarah, teratur dan terintegritas. Sehingga roda pembangunan di wilayah Kabupaten Garut sangat berkembang. Selain itu Agus Supriadi pun mampu meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM).
Ketegasan H. Agus Supriadi bukan hanya sekedar tegas terhadap jajaran ASN di lingkungannya, akan tetapi Agus Supriadi pun berani mengkritisi sumber daya alam Garut yang ada dalam pengelolaan perusahaan Amerika, PT. Chevron Energi Indonesia.
Agus mengkritisi dana bagi hasil dari pusat ke daerah, Corporate Sosial Respontibility yang langsung ke masyarakat. Dana tersebut untuk digunakan memaksimalkan laju pembangunan daerah. Selain itu untuk melepas ketertinggalan IPM Garut, yang memang waktu itu IPM Garut masih di bawah.
Mungkin satu satunya Bupati Garut yang berani mengkritisi dana bagi hasil dari PT. Chevron adalah Agus Supriadi. Sehingga tak lama setelah itu, kursi Bupati Garut digoyang. Bahkan Agus Supriadi kala itu, hanya mampu bertahan selama tiga tahun duduk di kursi bupatinya.
Ditambahkan Dadan, suhu politik yang menerpa kursi Bupati Agus Supriadi tidak bisa dibendung. Akhirnya Agus Supriadi pun harus rela dilengserkan dengan cara yang cukup tragis. Namun jiwa prajuritnya tetap melekat, Agus Supriadi dengan lapang dada menerima semua musibah tersebut.
Sekarang sang prajurit yang tegar ini, kembali ingin mengabdikan sisa hidupnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Garut. untuk itu warga Garut pun kembali mendaulat Agus Supriadi, agar menjadi orang nomor satu di Garut.
Dadan berharap, warga Garut bersatu mendukung sang prajurit agar kembali menuntaskan sisa program yang belum diselesaikannya.
(Yayat Ruhiyat/WP)