wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 71 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Persiapan Pangandaran yang digelar Kamis, (15/2/2018) malam tadi di Gedung Serbaguna DPRD bahas persoalan moralitas.
Panitia menghadirkan empat narasumber dari latarbelakang berbeda diantaranya, Rizal Qudratulloh Aminuddin dari KNPI, Muhtadin dari KPU Pangandaran, Erik Krisna Yudha Astrawijaya Saputra dari Lembaga Adat dan Syamsul Ma’arif dari unsur Jurnalis.
“Nasib suatu Bangsa sangat ditentukan oleh moralitas kaum muda, maka perlu ada sinkronisasi antara gagasan ber negara dan ber agama,” kata Rizal.
Sementara Muhtadin menegaskan, kehancuran suatu Bangsa bisa terjadi apabila sudah tidak seimbang antara gagasan dan realita sosial.
“Mahasiswa hari ini rawan disusupi isme moralitas yang negatif, maka perlu penguatan secara spiritual agar tetap terkendali,” kata Muhtadin.
Sedangkan Erik Krisna Yudha Astrawijaya Saputra menjelaskan, ancaman moralitas saat ini diantaranya free sex dan LGBT.
“HMI sebagai kalangan intelektual memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi dalam bentuk penyadaran,” katanya.
Sedangkan Syamsul Ma’arif memaparkan, moralitas bukan hanya kata yang diberlakukan pada masyarakat umum saja.
“Moralitas berlaku untuk seluruh kalangan termasuk birokrat dan praktisi politis,” katanya.
Dia menegaskan, kendali moral dalam kehidupan di masyarakat sangat ditentukan sikap di parlemen, maka perlu kontrol ekstra agar moralitas tetap terjaga dan terkendali. (Iwan Mulyadi/WP)