wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Disela-sela kesibukan aktivitas Komunitas Punk Pangandaran mencari nafkah untuk bertahan hidup, mereka juga mengkampanyekan budaya membaca.
Koordinator Komunitas Punk Pangandaran Dede Haryanto yang akrab disapa Ato mengatakan, kondisi ekonomi yang lemah tidak menjadi alasan bagi Komunitas Punk malas belajar.
“Keseharian kami selain ngamen juga belajar berbagai hal agar kawan-kawan memiliki keahlian dan keterampilan,”kata Ato.
Keahlian dan keterampilan tersebut bisa didapat lewat berbagai cara, salahsatunya dengan membaca buku.
“Diantara kami sudah ada yang bisa nyablon dan menjadi montir, itu diawali dari hasil membaca buku,” tambahnya.
Dari perjalanan itulah Ato dengan anak-anak komunitas Punk Pangandaran lainnya mulai giat menggalakan budaya membaca.
“Komunitas Punk Pangandaran sebagian besar anak putus sekolah dengan latarbelakang yang berbeda,” papar Ato.
Ato menjelaskan, semangat Komunitas Punk untuk memperbaiki keadaan ekonomi dan pengetahuan sangat tinggi.
“Kami memiliki kehendak mengikuti pendidikan kesetaraan paket agar mendapat pendidikan yang layak seperti masyarakat pada umumnya,” pungkas Ato. (Iwan Mulyadi/WP)