wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Berdasarkan keterangan dari Koordinator Pelaksana Baznas Kabupaten Ciamis, pada tahun 2018 pihaknya hanya menangani bencana kebakaran dan rumah ambruk. Hal itu diungkapkan Amas Tamsis saat ditemui wartawan Warta Priangan di ruang kerjanya, Jumat (09/03/2018).
Amas Tamsis menegaskan, pihaknya memfokuskan terhadap hal tersebut karena masih banyak proposal tahun 2016 dan 2017 yang belum terealisasi. “Sebanyak 130 proposal yang belum terealisasi karena keterbatasan pihak baznas,” kata Amas.
Selain itu kesadaran membayar zakat profesi dinilai masih rendah di Kabupaten Ciamis. “Potensi per tahun zakat profesi sekitar Rp 8 M tapi sekarang baru terserap Rp 3 M di tahun 2017,” ungkapnya.
Masih menurut Amas, banyak program bantuan yang disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Ciamis kepada masyarakat yang membutuhkan. Semula baznas sepakat akan bekerjasama dengan BPBD dalam penanganan bencana, tapi karena proses maka sekarang pihaknya tanggung masing-masing.
Beberapa hari yang lalu Baznas Kabupaten Ciamis memberikan bantuan kepada korban bencana kebakaran di Dusun Cipeuteuy Desa Girilaya Panawangan. Dana yang disalurkan sebesar Rp 10.000.000,.
“Banyak bencana alam yang terjadi di Kabupaten Ciamis di tahun 2017 yaitu di wilayah Ciamis Selatan, seperti halnya beberapa bulan yang lalu terjadi gempa bumi di wilayah Pamarican dan sekitarnya sehingga kami pun itu tidak sanggup untuk menangani Pamarican kecuali dengan mengajukan ke Baznas Pusat, mudah-mudahan bisa terwujud. Kami mengusulkan 39 rumah dan 1 diniyah, sekarang lagi proses dan mudah mudahan segera terlealisasi,” jelas Amas.
“Di tahun 2018 ini kami ingin ada peningkatan, catatan kami baru ada delapan Puskesmas yang masuk zakatnya. Kami harap Pemerintah Kabupaten Ciamis bisa memberikan zakat profesi kepada baznas,” pungkasnya.
(Dena A Kurnia/WP)