Mantap! KJA offshore Pertama di Indonesia Akan Terealisasi di Pangandaran

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan proyek keramba jaring apung lepas pantai (KJA offshore) pertama di Indonesia akan terealisasi. Saat ini, peralatan KJA sedang dikerjakan oleh PT Perikanan Nusantara (Perinus) sebagai BUMN pemenang tender.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, menyampaikan, KJA offshore tersebut dibangun di Sabang, Pangandaran, dan Karimunjawa.

“Untuk yang di Pangandaran progresnya paling cepat dan sudah rampung hingga mencapai 97 persen. Tinggal pasang jaring dan tebar benih,”ucap Slamet di Pangandaran, Jumat (30/3/2018).

Tiga KJA offshore tersebut nantinya akan diisi oleh benih ikan kakap putih. Sebanyak 2,88 juta ekor benih kakap putih yang akan ditabur dengan rincian setiap KJA memiliki 8 lubang dan setiap lubangnya akan diisi 120 ribu ekor benih.

KKP memilih jenis kakap putih karena termasuk ikan yang mudah dibudidayakan. Selain itu, kakap putih dinilai bisa diolah menjadi berbagai produk ketimbang jenis ikan budidaya lainnya, misalnya kerapu dan pasar kakap putih pun lebih luas.

Permintaan kakap putih lebih banyak dari Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Australia, sedangkan kerapu hanya diminati Tiongkok dan Hongkong.

“Selain pasarnya lebih luas, teknologi kakap putih juga sudah dikuasai di Indonesia dari sisi pembenihan. Tinggal pelatihan untuk pembesaran (ikan) di tengah laut,” terang Slamet.

Adapun, proyek KJA offshore pertama di Indonesia ini dibiayai dari APBN 2017 sebesar Rp42 miliar per daerah. Anggaran tersebut untuk membeli teknologi keramba dan fasilitasnya dari Norwegia.

Selain teknologi keramba yang didatangkan dari Norwegia, Slamet membeberkan negara bagian utara Eropa tersebut akan memberikan pelatihan selama dua pekan kepada unit pelaksana teknis (UPT), kapal dan sistem pengawas, dan feed bar.

Menurutnya, budidaya ikan termasuk motor penggerak utama bagi pertumbuhan ekonomi Norwegia. Karenanya, negara tersebut diyakini bisa menjadi contoh dalam memanfaatkan potensi budidaya laut dengan inovasi teknologi modern, terutama pengembangan budidaya offshore.

“KJA offshore di Pangandaran berada 2 mil dari lepas pantai. Hal ini untuk memastikan habitatnya bebas dari limbah,”tandasnya. (Iwan Mulyadi/WP)

Comments (0)
Add Comment