wartapriangan.com, BERITA GARUT. Sosialisasi yang digelar Dinkes Garut menghadirkan sejumlah narasumber. Diantaranya dr. Susi Susianah dan dr. Niken Wastu Palupi.
dr. Susi Susianah mengatakan, Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang bersifat keturunan dan bukan penyakit menular. Penyakit tersebut disebabkan eritrosit (sel darah merah) mudah pecah dan menyebabkan anemia.
“Bagaimana cara mengetahui bahwa seseorang menderita Thalassemia?” tanya dr. Susi kepada ratusan peserta di Aula SMAN 6 Garut.
“Pertama dilihat dari riwayat keluarganya. Apakah ada keluarganya memiliki penyakit tersebut? Sementara gejala, pasien sering mengalami pucat dan lemas akibat anemia,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI Jakarta, dr. Niken Wastu Palupi, MKM, MKM, menyebutkan, terdapat 3 jenis Thalassemia. Diantaranya Thalassemia Mayor, dimana pasien ini membutuhkan transfusi darah terus-seumur hidupnya.
Sedangkan Thalasemia Minor, masih bisa hidup seperti orang normal. Tidak mengalami perubahan fisik. Namun, individu ini memiliki risiko mempunyai anak Thalassemia Mayor bila menikah dengan sesama Thalassemia Minor.
Sedangkan jenis yang ketiga, tambah Niken, adalah Thalassemia Intermedia dimana ia memiliki kadar Hb. yang rendah (berkisar 8-10 gr/dl). Sehingga memerlukan transfusi darah, meski tidak rutin.
(Yayat Ruhiyat/WP)