wartapriangan.com, BERITA GARUT. Kemajuan teknologi informasi yang mengiringi pemanfaat media sosial semakin hari semakin terbuka. Hal itu berpengaruh terhadap penyelenggaraan pemerintah. Demikian dikatakan Pjs. Bupati Garut, Ir. Koesmayadie Tatang Padmadinata, Selasa (17/4).
Dalam sambutan tertulisnya pada Upacara Kesadaran Nasional yang dibacakan Pjs Sekda Garut, H. Uu Saepudin mengungkapkan. Di satu sisi medsos menjadi sarana positif untuk mengkampanyekan berbagai program pemerintah secara cepat, dan feed back masyarakat terhadap berbagai program tersebut juga sangat dinamis serta responsif.
“Dampak kurang positif dari medsos juga semakin kita rasakan, setidaknya memberikan pengaruh terhadap sektor pendapatan daerah. Sebagai contoh, pada jenis pajak reklame yang diprediksikan akan mengalami tekanan karena perubahan perilaku pelaku usaha, yang dalam beriklan cenderung memanfaatkan medsos,” katanya.
Sengaja bupati ingin menggambarkan hal itu, agar semuanya menjadi semakin sadar. Bahwa lingkungan strategis kita semakin berkembang cepat dan berada pada masa milenial, yang mengharuskan kita untuk berbenah. sehingga tidak tergerus di tengah arus besar perubahan.
Untuk itu bupati berharap, segenap KORPRI dituntut untuk semakin meningkatkan kemampuan dalam menunaikan tugas dan fungsinya dengan lebih baik lagi.
Bupati juga menekankan kepada semua anggota KORPRI, agar mewujudkan reformasi birokrasi melalui aparatur pemerintahan yang makin bersih, berwibawa dan professional. Selain itu semua anggoata KORPRi juga dituntut untuk lebih meningkatkan kapasitas pengetahuannya dalam menunaikan tugas. Sebab dimasa yang akan datang, berbagai tantangan pembangunan yang kompleks menanti.
Selain itu bupati menekankan semua jajarannya untuk memberikan pelayanan publik yang makin murah, cepat dan baik. Tingkatkan kerja keras dan kerja cerdas dalam pengabdiannya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah. Pedomanai sumpah jabatan dan Panca Prasetya KORPRI, pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut Penjabat Sekda, Drs. H. Uu Saepudin selaku Inspektur Upacara memberikan uang kadeudeuh secara simbolis kepada 52 orang PNS yang memasuki masa pensiun. Mereka masing-masing menerima sebesar Rp. 1,3 juta, dan uang duka kepada keluarga PNS yang meninggal dunia sebanyak 9 orang, serta pengembalian simpanan uang kadeudeuh kepada seorang PNS yang pindah kerja ke Kota Bogor.
(Yayat Ruhiyat/WP)