wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Puluhan anggota polisi dari Sat Lantas Polres Tasikmalaya Kota Polda Jabar ini patut diacungi jempol. Ya, mereka yang prihatin dengan kondisi Mushola di Kampung Batiah, Kecamatan Taman Sari, Kota Tasikmalaya sudah hampir 32 tahun digunakan warga walau kondisinya rusak parah.
Korps seragam coklat itu ramai -ramai memberikan bantuan dengan modal patungan. Anggota Sat Lantas membangun mushola itu bersama warga setempat. Gotong royong tersebut dipimpin langsung Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf, S.IK didampingi Waka Polres Tasikmalaya dan Kasatlantas serta puluhan anggota lalu-lintas, Kamis pagi (19/04/2018).
Ditanya sejumlah wartawan di lokasi, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf menerangkan, untuk kelancaran pembangunan mushola itu, pihaknya mengumpulkan uang sumbangan dari angota satlantas dengan Program Sat Lantas Jumat Sedekah.
Gerakan ini sendiri, menurut AKBP Febry Kurniawan Ma’ruf adalah gerakan spontanitas mereka yang tergerak melihat kondisi mushola yang sangat memerlukan bantuan. “Hanya bantuan seperti ini yang bisa kami berikan, dan harapannya sarana ibadah untuk masyarakat sekitar bisa kembali aktif,” terang AKBP Febry dalam keterangan persnya.
Lebih lanjut AKBP Febry menambahkan, kegiatan ini juga untuk berbagi dengan masyarakat di Kecamatan Tamansari. Pembangunan atau rehab mushola ini sebelumnya telah dikomunikasikan dengan ahli waris, warga masyarakat serta tokoh agama setempat. “Dan diterima dengan baik dan niat kami dari Jajaran Polres Tasikmalaya Kota untuk merenovasinya,” ungkap kapolres.
Warga setempat pun menyambut bahagia perbaikan mushola yang diinisiasi oleh anggota Polres Tasikmalaya tersebut. “Sebelumnya kalau salat berjamah di sana pada takut-takut roboh, bangunannya sudah rapuh. Mushola ini setiap hari digunakan salat berjamah. Alhamdulilah sekarang senang banget mau dibangun sama bapak polisi dan saya ucapkan terimakasih dari hati yang sedalam-dalamya kepada bapak polisi yang telah membangun mushola ini,” ungka salah satu warga setempat, Elis (31). (Andri Ahmad Fauzi/WP)