wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengimbau kepala Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) mengurangi kegiatan seremonial dan menggunakan anggaran untuk kegiatan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya, saat menghadiri Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2018 tingkat Kabupaten Pangandaran, dengan kegiatan simulasi evakuasi tsunami, di Tempat Evakuasi Sementara (TES) Tsunami di Kawasan Pasar Wisata Pangandaran, Kamis (26/4/2018) siang tadi.
Dalam sambutan tanpa teks, Jeje sempat menyentil program yang dilaksanakan hanya bersifat seremonial dan tidak menghasilkan dampak signifikan bagi masyarakat.
“Perencanaan harus ada input, output, outcome dan impact,” kata Jeje.
Menurut Jeje, setelah dicermati ada program yang hanya menggugurkan syarat dan tidak ada manfaatnya untuk masyarakat.
“Output-nya hanya menggugurkan syarat karena sudah ada dalam anggaran, namun outcome-nya kecil untuk masyarakat. Apalagi impact, sama sekali tidak ada,” ujarnya.
Seharusnya kata Jeje, dalam membuat kegiatan, manfaatnya bukan untuk ASN dan mitra kerja, tapi untuk masyarakat. Ia mengatakan, sebelum diluncurkan, harus mengetahui apa tujuan utama kegiatan.
“Masih banyak lagi acara yang saya hadiri. Jangan sampai kegiatan yang dilaksanakan hanya untuk menggugurkan syarat saja,” jelasnya.
Untuk itu dirinya berharap, untuk tahun depan buatlah kegiatan yang dampaknya besar dan melibatkan masyarakat umum, agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Bupati Jeje juga mengingatkan, agar dirinya tidak dipusingkan hal-hal yang bersifat teknis. SOPD sudah harus jalan sendiri dan tidak menunggu perintah Bupati.
“Contohnya saat kita mendapat bencana. Maka SOPD terkait dan para relawan bencana segera bertindak dan melakukan tindakan sesuai kewenangannya. Maka saya minta perkuat FKDM, solidkan para relawan di 93 desa di Kabupaten Pangandaran,”ungkapnya. (Iwan Mulyadi/WP)