wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei 2018 diwarnai dengan aksi unjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa di Kota Tasikmalaya, Selasa (01/05/2018) siang.
Ratusan mahasiswa berkerumun di depan Kantor Balai Kota Tasikmalaya menyuarakan aksi solidaritas terhadap apa yang dialami buruh di Indonesia terutama Kota Tasikmalaya dengan upah tidak sesuai dengan UMR.
Ratusan mahasiswa menilai apa yang dialami oleh para buruh saat ini sangat memprihatinkan seperti upah yang dianggap tidak layak.
Karena itu mahasiswa meminta kepada pemerintah untuk segera mengeluarkan peraturan yang mengatur upah yang layak terhadap para buruh.
Koordinator Aksi Rafi Ahsanul Holikin mengatakan, aksi tersebut untuk membela kamu buruh dan tenaga honorer yang mana telah terjadi ketimpangan di Kota Tasikmalaya. Masih banyak tenaga honorer yang dibayar di bawah UMR Kota Tasikmalaya.
Aksi yang dilakukan tepat memperingati Hari Buruh 1 Mei tersebut, mahasiswa yang berasal dari berbagai elemen kota tasikmalaya juga menolak kerja kontrak atau outsourcing karena mereka menganggap tidak layak.
“Kita pemerintah akan terus koordinasi, baik pekerja dan serikat buruh bagai mana UMK sudah ditetapkan di Kota Tasikmalaya itu harus bisa diterapkan walaupun pengawasan ada di provinsi sekarang kewenangan termasuk kita pemerintah melalui lembaga yang dibentuk dan kita juga secara berkala beberapa perusahan dikunjungi dan mengecek sejauh mana hak-hak yang menyangkut para pekerja di Tasikmalaya,” ujar Walikota Tasikmalaya, Drs. H. Budi Budiman.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)