wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Kegiatan Warung Sagaluh yang digelar di depan Stadion Galuh menuai sorotan. Warung dadakan yang setiap sore menjual makanan untuk buka puasa dengan harga seikhlasnya ini mendapat kritikan dari berbagai pihak.
“Jangan main-main dengan fasilitas negara. Semua ada prosedurnya,” demikian salah satu kritikan dari Djohan, Ketua LSM Badar.
Inti masalah yang jadi sorotan sebetulnya bukan pada aktivitasnya, tapi lebih pada penggunaan fasilitas pemerintah yang diduga dimanfaatkan. Fasilitas tersebut berupa truk BPBD yang biasa difungsikan sebagai dapur umum.
Permasalahan menjadi lebih pelik ketika ternyata pelaku kegiatan tersebut salah seorang pejabat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis.
“Salahnya di mana? Memangnya kenapa dengan kegiatan ini? Memang salah mobil BPBD dipinjam dan ada di Stadion Galuh?”. Demikian komentar Ani Suparni, pejabat bersangkutan yang saat ini menjabat kabid di BPBD Ciamis.
“Harusnya sebagai pejabat bisa memberi contoh. Prosedurnya dipenuhi tidak? Ada izin penggunaan aset tersebut tidak? Saya dapat kabar bahkan kepala badannya saja tidak tahu menahu. Terus relawan bencana yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut juga katanya tidak faham awalnya. Kalau peruntukkan untuk bencana, pakai untuk bencana. Jangan seenaknya jadi pejabat,” kritik Djohan.
Penggunaan truk BPBD di acara warung Sagaluh semakin menjadi polemik ketika sebagian pihak mensinyalir Ani merupakan salah seorang pejabat yang mendukung salah satu calon.
“Ya saya juga dengar ada info begitu. Maka pantas kalau besok dia dipanggil panwas, saya dapat info begitu. Tapi yang lebih penting menurut saya, penggunaan aset negara jangan seenaknya. Kepala badan harus bertindak tegas. Kalau tidak bisa menindak, jangan jadi kepala,” pungkas Johan. (Dena A. Kurnia/WP)