Seperti, di Kecamatan Padaherang yang semula 70,71 persen pada pemilihan gubernur kemarin mencapai 75,35 persen, Kecamatan Mangunjaya dari 70,48 persen menjadi 74,62 persen, Langkaplancar dari 76,98 persen menjadi 81,48 persen.
Sedangkan untuk kecamatan lainnya ada yang naik 1 hingga 2 persen bahkan ada yang tetap atau sama dari pilkada sebelumnya seperti di Kecamatan Kalipucang.
“Ada satu Kecamatan yang turun satu persen yakni di Kecamatan Cimerak dari 79,00 persen menjadi 78,41 persen. Karena berdasarkan hasil coklit banyak warga yang bekerja di luar daerah Kabupaten Pangandaran,”katanya.
Dengan melihat grafik angka partisipasi masyarakat dalam pilkada, kata Wiyono, kedepan pihaknya tinggal fokus di kecamatan yang mengalami penurunan angka partisipasi.
“Kedepan kita tinggal fokus untuk di Kecamatan Cimerak agar pelaksanaan pilkada mendatang angka partisipasinya bisa naik. Tentunya tanpa mengesampingkan di kecamatan-kecamatan yang lainnya yang sudah naik,” tuturnya.
Kenaikan angka partisipasi tersebut, menurut Wiyono, selain kesadaran masyarakat untuk berpolitik sudah meningkat juga data base DPT hadil coklit yang makin baik.
“Dalam tahapan pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018, KPU masih menunggu hasil rapat pleno tingkat Kabupaten yang akan digelar pada 5 Juli mendatang ,” pungkasnya. (Iwan Mulyadi/WP)