wartapriangan.com,BERITA PANGANDARAN. Dalam Pilgub Jawa Barat di Kabupaten Pangandaran kemarin, angka surat suara tidak sah mencapai angka 3.693 lembar. Banyak faktor yang menyebabkan banyaknya surat suara tidak sah.
Menurut Ketua KPU Kabupaten Pangandaran Wiyono Budi Santosa, angka surat suara tidak sah tersebut tersebut tergolong kecil dan jumlahnya hampir sama dengan pemilu sebelumnya. “Justru untuk tahun ini agak mendingan angkanya. Jika surat suara tidak sah mencapai angka 3 persen lebih, baru bisa disebutluar biasa. Baru nol koma sekian persen, masih tergolong sedikit,”ungkap Wiyono, Jumat (6/7/2018).
Menurutnya, salah satu faktor penyebab masih adanya surat suara tidak sah di pelaksanaan pemilu Kabupaten Pangandaran, adanya beberapa kelompok masyarakat yang cenderung mengabaikan proses pencoblosan tersebut.
Kalau di Jawa Tengah ada kelompok Samin, kalau di Pangandarn ada kelompok masyarakat Ehen di Cijulang. “Beberapa waktu lalu setiap penyelenggaraan pemilu ada beberapa yang kadang golput, kalaupun ikut pemilihan juga kadang ada yang tidak mencoblos surat suaranya, kadang ada yang sembarangan, bahkan ada yang tidak dibuka sama sekali,”katanya.
Dalam Pilgub kemarin, menurut dia, kelompok masyarakat Ehen melakukan pencoblosan di TPS 1 Desa Kertayasa. Kalau dipelajari, bukan sosialisasi yang tidak tersampaikan kepada mereka, tapi ini berkaitan dengan pemahaman mereka.”Saya yakin teman-teman panwas juga tahu bagaimana mereka,”jelasnya.
Menurutnya, selain kelompok masyarakat Ehen, ada juga salah satu kelompok yang memiliki pemahaman yang sama di Kecamatan Cigugur.
“Tapi saya lupa nama kelompoknya apa, tapi yang jelas pemahamanya hampir sama,”tuturnya.
Namun ia menuturkan partisipasi mereka jauh lebih baik sekarang ini dibanding sebelumnya. Terutama dari kelompok anak mudanya, walaupun persentasinya tidak terlalu banyak.
Warga Cijulang, Dede Suhendar menuturkan, bahwa budaya kelompok masyarakat Ehen memang kurang berpartisipasi dalam hajatan demokrasi. “Tapi kita juga harus menghargai mereka, walaupun memang seperti itu,” ucapnya. (Iwan Mulyadi/WP)