wartapriangan.com, BERITA OLAH RAGA. Belgia dan Inggris akan bertarung di Stadion Saint Petersburg dalam laga perebutan juara ketiga Piala Dunia Rusia 2018, Sabtu malam (14/7).
Ini kesempatan bagi kedua tim untuk mencari “pelipur lara” usai keduanya sama-sama gagal ke final.
Berawal dari grup yang sama, Grup G, kemudian menempuh jalur berbeda hingga semi final. Keduanya bertemu lagi untuk memainkan satu pertandingan penghabisan. Namun keduanya bukan bertemu di final, melainkan dalam perebutan tempat ketiga. Sebuah laga yang dianggap “tidak bergengsi”, namun bisa jadi juga dianggap sebagai laga “pelipur lara” bagi kedua negara.
Seperti diketahui bersama, di semi final Belgia berhadapan dengan Perancis. Dalam laga di stadion Saint Petersburg itu, “generasi emas” Belgia gagal memanfaatkan kesempatan terbaik mereka untuk masuk final piala dunia pertamanya. Gol tunggal yang dicetak pemain belakang Perancis, Samuel Umtiti, membuyarkan impian Belgia ke final.
Belgia yang sebelum itu sudah menyingkirkan sang pavorit juara Brasil, tak mampu mengulang performa impresif mereka dihadapan Perancis. Belgia kalah tipis 0-1, Kekalahan yang mengantarkan mereka ke pertandingan perebutan tempat ketiga melawan Inggris.
Menghadapi Inggris nanti malam, Belgia diprediksi akan menggunakan skema 3-4-3, dengan Curtois tetap akan berdiri sebagai penjaga gawang. Sementara trio pemain belakang masih akan diisi oleh Alderweireld, Kompany, dan Verthongen.
Di barisan tengah akan diisi oleh Carasco, Witsel, Dembela, dan Kevin De Bruyne. Sementara Naceer Chadly bersiap menggantikan jika memang dibutuhkan tim.
Trio barisan depan masih akan diisi oleh Fellaini, Eden Hazard, dan Romelu Lukaku. Ketiganya akan bahu membahu menggedor pertahanan Inggris.
Sementara itu, Inggris juga bernasib sama dengan Belgia,
kalah di semi final. Inggris ditekuk 1-2 oleh Kroasia lewat extra time. Harapan masyarakat Inggris pun sirna sudah untuk membawa pulang kembali trofi piala dunia.
Dibandingkan Belgia yang harus melawan Jepang, Brasil dan Perancis di fase “knock out”, jalur Inggris sejatinya lebih mudah. Pasukan Gareth Southgate “cuma” harus melawan Kolombia, Swedia, dan Kroasia. Namun mereka sama-sama kandas ketika hanya tinggal selangkah lagi menuju final.
Pada “match day”3 Grup G (28/6), kedua tim tidak menurunkan kekuatan terbaiknya. Belgia menang 1-0 dan finis sebagai juara Grup G.
Mungkin Inggris sedikit bersyukur meski hanya jadi “runner-up”. Pasalnya, itu membawa mereka ke jalur yang lebih mudah daripada Belgia. Andai Inggris berada di posisi Belgia, belum tentu mereka melangkah sejauh ini.
Untuk duel terakhir ini, meski hanya bertajuk “duel pelipur lara”, diprediksi kedua tim akan tampil dengan kekuatan terbaiknya, meski tak bisa dipungkiri, pemain kedua tim dilanda kelelahan setelah menjalani laga berat di semi final.
Pada titik inilah, faktor motivasi dan semangat bertanding pemain lah yang akan menjadi pembeda. Dan itu dimiliki pasukan muda tiga singa, julukan timnas Inggris.
Inggris sangat ngotot dan mempunyai motivasi berlebih menghadapi laga ini. Selain ingin membalaskan dendam atas kekalahan mereka di fase grup, pasukan muda tiga singa juga memiliki kepentingan “mengawal” dan “mengamankan” kapten mereka, Harry Kane, sebagai top skor Piala Dunia Rusia 2018.
Saat ini, Harry Kane masih memimpin daftar top skor sementara Piala Dunia 2018 dengan torehan enam gol, dua gol lebih banyak dari striker Belgia, Romelu Lukaku yang baru membukukan empat gol.
Dengan kondisi terakhir kedua tim itulah, diperdiksi laga akan berlangsung ketat nan seimbang. Namun keunggulan fisik dan motivasi bertanding akan menjadi faktor pembeda.
Di titik inilah, pasukan muda tiga singa diprediksi akan keluar sebagai pemenang laga dengan skor tipis 2-1.
Wallohu’allam Bishowab.
(Iwan Mulyawan/WP).