wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menggelar konsultasi publik penataan blok pengelolaan Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Berada di wilayah VI Tasikmalaya dan wilayah III Ciamis, Gunung Sawal kini mulai mendapat sorotan pihak Balai Konservasi.
“Kita memang memerlukan penataan ruang di dalam kawasan sehingga masing-masing ruang tersebut memiliki yang akhirnya optimal,” kata ,Kepala BKSDA wilayah III Ciamis Himawan Sasongko.
Ia melanjutkan, untuk memasuki kawasan konservasi sangat diwajibkan menggunakan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi). Dan hal itu harus diketahui warga masyarakat di sekitar Gunung Sawal.
“Kita memberi pijakan hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku, agar masyarakat secara legal bisa di akomodir kepentingannya melalui penataan blok,” lanjutnya saat pertemuan yang dilakukan di salah satu Rumah Makan tempat berlangsungnya acara, Kamis (09/08/2018) siang tadi.
Gunung Sawal merupakan Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan Produksi. Penataan blok itu dilandasi potensi sebaran flora dan fauna Gunung Sawal.
Masih menurut Himawan, seperti yang telah di ketahui, ikon Gunung Sawal saat ini adalah Macan Tutul dan Surili. Dan sejauh ini potensi kedua fauna tersebut masih terjaga.
“Walau pun status satwa itu bukan termasuk hewan yang dilindungi, akan tetapi saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pemburuan satwa di kawasan Suaka Margasatwa karena masih bisa berkemungkinan pidana,” tuturnya.
Terakhir, ia menyampaikan, dalam blok pengelolaan akan dialokasikan kebutuhan masyarakat untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Gunung Sawal.
“Semua pendidikannya pasti berbasis lingkungan. Karena banyak yang harus dipelajari dari Gunung Sawal agar warga Ciamis sendiri bisa mengenal dan merawatnya.” Pungkas Himawan. (Helmi Razu Noviansyah/WP)
Mantap,, Keren ,, menuju Ciamis menjadi Kabupaten Konservasi,, Penyanggah Kehidupan untuk 7 Kabupaten/Kota ,, Terimakasih untuk semua pihak baik pemerintah dan terutama para penggiat kelestarian alam demi masa depan masyarakat di wilayah priangan timur terutama kabupaten/kota sekitar wilayah Gunung Sawal,, Kita Jaga Alam Sekitar sebagai Penyeimbang Pembangunan yang terus maju namun tetap berdampingan (Alam Lestari, Pembangunan Jalan, Masa Depan Manusia Terjaga)