wartapriangan.com, BERITA NASIONAL. Beredar pesan berantai yang menyinggung tentang ujian nasional (Unas) 2019. Isinya Unas tahun depan digelar tiga kali. Namun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) membantahnya.
Dalam pesan yang beredar melalui WhatsApp (WA) tersebut dijelaskan bahwa unas tahun depan dilaksanakan Januari, April, dan Mei. Nantinya nilai yang didapat disesuaikan dengan passing grade kampus negeri tertentu. Misalnya PTN A passing grade-nya 700 poin.
Saat dikonfirmasi kemarin (14/8) Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi menuturkan sampai sekarang tidak ada rencana Kemendikbud melaksanakan ujian nasional sebanya tiga kali. Sebagaimana banyak beredar melalui informasi pesan singkat WA.
Didik mengatakan sampai sekarang Kemendikbud belum berencana menjalankan perubahan unas secara mendasar. Sehingga sampai saat ini pelaksanaan unas tetap seperti biasanya. Yakni dilaksanakan satu kali untuk masing-masing jenjang pendidikan.
Kepala BSNP Bambang Suryadi mengatakan sampai saat ini belum ada kebijakan baru terkait pelaksanaan Unas 2019. BSNP merupakan lembaga independen yang bertugas menyelenggarakan unas. Dia juga menegaskan berita atau pesan yang beredar tersebut bukan dari BSNP. “Perlu ditelusuri siapa yang membuat pesan tersebut,” katanya.
Sementara itu Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Intan Ahmad mengatakan saat ini memang sedang dikaji model baru ujian masuk PTN. Khususnya ujian masuk berbasis ujian tulis atau seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).
Kemenristekdikti sedang mengkaji model ujian yang bisa dilaksanakan calon mahasiswa kapan saja. Istilahnya adalah test center. “Sama seperti kita ujian TOEFL, bisa kapan aja,” jelasnya.
Nantinya ada lembaga khusus yang mengelola dan mendokumentasikan nilai calon mahasiswa. PTN tinggal menggunakan nilai yang sudah terarsip tersebut. Tetapi sistem baru ini tidak terkait dengan kabar bahwa akan ada tiga kali Unas.
Intan mengatakan jika tidak ada halangan sistem test center tersebut bakal mulai diterapkan tahun depan. Namun belum diputuskan apakah diterapkan secara menyeluruh mulai tahun depan, atau sebagian terlebih dahulu.
Semangat Kemenristekdikti melakukan sistem test center itu untuk memudahkan masyarakat. Selama ini banyak peserta ujian mahasiswa baru yang harus ke ibukota kabupaten/kota atau bahkan ke ibukota provinsi untuk mengikuti ujian tulis.
Dengan sistem test center tersebut, ujian bisa digelar secara menyebar. Diantaranya menggunakan fasilitas komputer milik sekolah atau instansi lainnya. Sehingga masyarakat tidak perlu ke pusat ibukota kabupaten/kota/provinsi untuk ujian. Selain itu ujian juga bisa dilaksanakan kapanpun. (wan/lyn/jpg)
Sumber : Radartegal.com