wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Babi hutan kerap ancam pemukiman dan lahan pertanian milik warga. Satu babi hutan tewas setelah ditembak warga.
Musim kemarau yang tahun ini terjadi, diduga kuat menjadi penyebab binatang turun ke pemukiman. Karena, berkurangnya makanan, sehingga babi hutan tersebut beredar dari habitatnya.
Gerombolan babi hutan kerap turun setiap malam, mencari makan di perkebunan yang lokasinya dekat dengan pemukiman warga. Babi hutan tersebut menyisir perkebunan milik warga di Dusun Cogreg Desa Mekarbuana Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, Jumat (17/08/18) sekitar pukul 19.05 WIB malam.
“Babi hutan masuk ke lahan pertanian yang berlokasi di sawah pojok dekat pemukiman,” ujar Ketua RT 05 RW 08 Desa Mekarbuana, Yuyu Wahyudi, saat dihubungi reporter wartapriangan.com melalui jaringan telepon.
Yuyu, menyampaikan babi hutannya banyak, yang tubuhnya besar ada dua ekor dan yang tertangkap kali ini hanya satu ekor, dengan ditembak oleh senapan angin.
Di Desa Mekarbuana, yang mayoritas masyarakatnya merupakan petani
bawang merah, cabe, bawang daun dan padi. Kerap dibuat resah oleh ulah babi hutan yang turun dari Gunung Gedogan tersebut. Sehingga ulahnya mengakibatkan petani merugi.
Sementara itu, Rian Mulyana, Tokoh Pemuda Desa Mekarbuana menambahkan,”Babi hutan yang berhasil ditangkap beratnya sekitar 79 kilo gram. Rencananya babi hutan ini akan di kubur,” katanya saat di hubungi melalui pesan singkat whatsapp.
“Masyarakat sekarang sudah mulai rutin menjaga kebun pertanianya di malam hari. Karena, di malam hari babi hutan kerap turun ke perkebunan warga yang ada di dekat pemukiman warga,” pungkasnya. (Pujitio/WP)
Hehehe….. ekosistem di gunung syawal sebagai habitatnya rusak