wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Perajin tusuk sate di Kota Tasikmalaya kebanjiran pesanan. Menjelang hari raya Idul Adha keuntunganya cukup menjanjikan.
Banjirnya pesanan tusuk sate menjelang lebaran Idul Adha tersebut, meningkat hingga dua kali lipat dari hari biasa. Datangnya pesanan bukan hanya dari daerah Kota Tasikmalaya. Namun, ada juga beberapa daerah luar kota seperti Garut, Bandung dan Jakarta.
Salah satu pengrajin tusuk sate, Karto Widodo (50) warga Kampung Rahyu Kelurahan Sukahurip Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Ia sudah hampir dua belas tahun menggeluti usaha perajin tusuk sate. Karto, rutin memasok tusuk sate buatanya ke beberpa wilayah seperti Bandung hingga ke Surabaya.
“Kini menjelang qurban pesanan tusuk sate meningkat tajam hingga seratus persen, bila dibandingkan dengan hari biasanya. Bahkan barang hasil produksinya kini tidak lagi diantar. Namun, diambil sendiri oleh para pelangganya ke pabrik yang biasa pesan,” ujar Karto Widodo (50).
“Menjelang idul Adha ini bisa naik drastic, tujuh puluh hingga seratus persen perharinya. Ini dipasok ke beberapa wilayah di Jawa Barat, seperti Garut, Bandung, Tanggerang hingga ke Jakarata,” ujarnya saat di wawancarai wartawan, Selasa (21/08/2018).
Untuk memenuhi pesanan. Karto, mengaku terpaksa karyawannya disuruh bekerja pada hari libu, agar permintaan pesanan bisa tercukupi. Agar pelangganya tidak merasa kecewa. Ia memprioritaskan pelanggan yang biasa dikirim di hari biasa. Sedangkan pelanggan baru, hanya dikasih kalau pesanan utama sudah terpenuhi.
“Namun, kini dalam produksinya para perajin tusuk sate, kini terkendala akibat susahnya tenaga kerja. Karena, kebanyakan anak muda sekarang tidak tertarik dengan pekerjaan tersebut. Padahal upahnya tidak kalah dengan karyawan supermarket,” tutur Karto Widodo.
“Ya, anak muda sekarang lebih memilih kerja di supermarket dari pada kerja kaya gini. Itu sulitnya dan menjadi kendala adalah kekurangan karyawan,” pungkasnya. (Andri/WP)