wartapriangan.com, BERITA NASIONAL. Letnan Satu Inf Didik Purwanta, Komandan Pos Rawa Bastop Satgas Yonif Raider 323/BP Kostrad, bersama 5 orang anggotanya tidak menyangka bahwa dirinya bersama anggotanya akan menerima penyerahan senjata api organik pabrikan CBC Brazil dari warga Suku Marind.
Pasalnya kedatangan anggota Pos Rawa Bastop di Kampung Mutimanggi Distrik Jair (Senin/27/08/18) atas dasar undangan warga untuk mengikuti acara syukuran yang diselenggarakan Dusun Mutimanggi.
Seperti dikatakan oleh Lettu Inf Didik, kami mendapat undangan syukuran dari warga Mutimanggi karena sepekan yang lalu kami bersama-sama masyarakat menggelar acara pengibaran Bendera Merah Putih sepanjang 140 meter di areal perkampungan Mutimanggi.
Menurut Lettu Inf Didik, Warga Mutimanggi berinisial LM 48 tahun secara sukarela menyerahkan senjata api organik tersebut karena merasa tidak memerlukan lagi senjata tersebut di daerah yang kondusif seperti sekarang dan ia juga sadar bahwa kepemilikan senjata api ilegal adalah perbuatan melawan hukum.
Perwira Abituren, Secapa AD tahun 2015 ini juga menuturkan, kami memang sangat intens melakukan kegiatan-kegiatan bersama masyarakat Mutimanggi, lokasi Pos yang jauh dari pemukiman lain ditambah dengan rute patroli kami yang selalu melewati Kampung Mutimanggi membuat hubungan sosial antara anggota dengan warga semakin terjalin erat.
“Puncaknya pada tanggal 16 Agustus lalu kami bersama warga membentangkan bendera sepanjang 140 meter serta melaksanakan upacara pengibaran bendera di atas kole-kole”, jelas Letnan Didik akrab disapa.
Ditempat berbeda, Dansatgas Yonif Raider 323/BP Letkol Inf Agust Jovan Latuconsina, M. Si. (Han) mengatakan, penyerahan senjata api organik buatan Brazil ini merupakan salah satu bentuk semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada TNI yang bertugas di perbatasan.
Ia juga menambahkan, pentingnya kesadaran hukum memang masih perlu terus dibina bagi masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah pedalaman, sehingga kondisi keamanan pun akan semakin terjamin.
Selanjutnya senjata api ini akan dilaporkan dan diserahkan kepada Komando Operasi Kodam 17 Cenderawasih untuk didata. (Baehaki/WP)