wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. “JAS MERAH”, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. (Ucapan Bung Karno dalam pidatonya yang terakhir pada HUT RI tanggal 17 Agustus 1966 -red).
Hal tersebut mengawali sambutan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata saat memimpin prosesi pemakaman kembali, jasad para pahlawan di Taman Makam Pahlawan, yang berlokasi di Dusun Panglengseran, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (29/9/2018) siang. tadi.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya,” katanya.
Bupati Jeje menegaskan, kewajiban negara dan pemerintah bukan hanya membangun gedung, jembatan dan kepentingan masyarakat lainnya. Namun kewajiban negara juga bagaimana menghormati jasa pahlawannya.
“Bukan hanya menulis dalam buku sejarah dengan tinta emas. Tetapi menempatkan jasad mereka di Taman Makam Pahlawan. Sebagai wujud penghargaan dan komitmen penghormatan terhadap nilai-nilai kebangsaan yang telah mereka perjuangkan hingga akhir hayatnya,” ungkapnya.
Atas dasar itulah, lanjut Jeje, Pemerintah Kabupaten Pangandaran memindahkan dan memakamkan kembali ditempat yang lebih representatif di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi.
“Tentu ada dinamika yang terjadi dalam mewujudkan rencana tersebut. Namun saya kira itu hal yang wajar. Tapi mari kita menatap kedepan,” ajaknya.
Ditempat inilah, tambah Jeje jasad pahlawan kusuma bangsa. untuk menjadi simbol disinilah pengabdian kepada bangsa dan negara hingga akhir hayat.
“Tentu saya bersama Wakil Bupati, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam prosesi pemindahan dan pemindahan jasad para pahlawan kusuma bangsa hingga berjalan dengan lancar,” ungkap Jeje.
Bupati juga secara khusus berterimakasih kepada kepada keluarga ahli waris yang telah ikhlas dan bersama-sama mengikuti prosesi pemakaman ini. (Iwan Mulyadi/WP)