wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Pasca Gempa berkekuatan 7.4 SR mengguncang dengan episentrum dekat Kota Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) petang. Gempa turut dirasakan hingga ke Kota Palu dan Mamuju.
Puluhan warga Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah mengalami trauma sehingga memilih pulang ke kampung halamannya. Mereka khawatir terjadi bencana susulan jika terus bertahan di kota tersebut. Kamis, (04/10/2018), sebanyak 26 orang warga Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya memilih pulang menggunakan pesawat milik TNI AU.
Kepada Warta Priangan, salah satu korban, secara gamblang menceritakan detik – detik terjadinya gempa yang disusul tsunami itu. Ia bersama Keluarganya sudah menetap lama di Kota Palu.
“Saat itu kita merasakan guncanan besar menjelang Shalat Maghrib. Ketika itu saya dan keluarga sedang berkumpul untuk menyantap hidangan sore,” ungkap Wawan, warga Kabupaten Tasikmalaya yang pernah tinggal di wilayah Kota Palu.
Lanjut Wawan, dirinya mengaku bersyukur dan tak menyangka bahwa ia bersama puluhan warga lainya bisa kembali ke kampung halaman. Akibat kejadian itu ada beberapa warga yang masih mengalami trauma.
“Saya senang sekali bisa kembali ke kampung halaman. Disana, rumah sudah rusak terlunta, empat hari bahan bakar tidak ada, untuk mengakses informasi pun sangat sulit karena kebanyakan jariangan terputus,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Kantor Kecamatan Sukaresik, sedikitnya ada 56 warga Kecamatan Sukaresik yang merantau Provinsi Sulawesi Tengah. Tersebar dari tiga Desa berbeda, sebagian warga sudah menetap disana. Dan sebagian yang pulang kampung sudah tiba ke rumahnya masing – masing atas koordinasi pihak Kecamatan dengan Pemkab Tasikmalaya.
“Untuk sementara yang sudah kami data ada 56 warga yang jadi korban gempa. 26 orang sudah pulang, sisanya masih di sana dan masih dalam pendataan.” Papar Camat Sukaresik, Asep Suhendar.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)