wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Tasik Oktober Festival (TOF) yang digelar oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, Jawa Barat di sekitaran Jalan HZ Mustofa, Kecamatan Cihideung, Sabtu, (13/10/2018). Dikeluhkan oleh sejumlah pengguna jalan. Pasalnya festival ini membuat para pengguna jalan terpaksa harus memutar arah dengan jarak yang lebih jauh akibat penutupan jalan yang dilakukan di beberapa ruas jalan.
Pelaksanan Tasik Oktober Festival yang dilaksanakan selama tujuh hari di pusat Kota itu, kini sudah mulai dirasakan dampaknya terhadap arus lalu lintas. Dengan adanya kemacetan di beberapa titik, terutama jalan penyangga yang menjadi pusat perdagangan.
Menurut salah seorang pengendara, Jenal Arifin (34) mengatakan,kemacetan sangat membuat lelah pengendara dan membuat stress. Mulai dari Mesjid Agung sampai Jalan Yudanegara adalah titik parah kemacetan.
“Mungkin orang – orang pada keluar, menurut saya acara besar seperti ini harusnya berada ditempat yang tepat semisal kompleks Dadaha supaya tidak mengganggu akses jalan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu lintas Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya menerangkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak penyelenggara. Pihak Dinas Perhubungan juga sudah menduga akan terjadinya hal ini.
“Antisipasinya adalah dengan membuka jalan yang tadinya satu arah menjadi dua arah. Kami juga terpaksa harus menutup beberapa jalan penyangga karena alasan tertentu,” terang Kabid Lalin Kota Tasikmalaya, Ajat Sudrajat kepada Warta Priangan.
Lebih lanjut, Ajat mengungkapkan, Jalan yang dipergunakan selama Tasik Oktober Festival (TOF) yakni Jalan Oto Iskandar Dinata, Jalan Dr. Soekardjo, sebagian Jalan Sutisna Senjaya, dan Jalan R Ikik Wiratmaja.
“Tidak itu saja, sejumlah angkutan umum yang digunakan oleh warga Kota Tasikmalaya jalurnya akan ikut dipindahkan sementra. Ini adalah langkah kita untuk menghindari kemacetan selama pelaksaan acara (TOF),” katanya.
Bidang Lalu lintas Dinas Perhubungan juga menghimbau agar masyarakat yang hendak atau berkepentingan di pusat kota. Agar menghindari titik kemacetan dan memarkir kendaran di kantong – kantong yang telah disediakan oleh petugas.
(Andri Ahmad Fauzi/WP)